Saat ini penting bagi perusahaan yang bergerak dalam industri halal untuk menyelenggarakan pelatihan Total Productive Maintenance (TPM) sebagai upaya meningkatkan efisiensi operasionalnya. Terutama dalam memastikan semua menerapkan prinsip syariah, agar perusahaan mampu menembus pasar industri halal yang lebih luas.
Industri halal mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik secara global maupun di dalam negeri. Peningkatan kesadaran masyarakat serta didukung dengan regulasi mendorong pasar industri halal semakin tumbuh kedepannya.
Terutama di Indonesia sebagai salah satu negara dengan penganut Islam terbesar di dunia memiliki potensi yang cukup menjanjikan dalam perkembangan industri halal. Pemerintah bahkan telah menargetkan Indonesia sebagai market industri halal terbesar di dunia.
Seperti pada umumnya, potensi industri halal tentu juga menghadapi tantangan dalam perkembangannya. Termasuk salah satunya pada aspek manajemen dan operasional agar lebih efektif dan optimal. Apalagi industri halal harus mengacu pada prinsip-prinsip syariah yang harus dijalankan sepenuhnya.
Pengenalan Total Productive Maintenance (TPM)
Total Productive Maintenance (TPM) adalah pendekatan manajemen untuk mencapai efisiensi dan efektivitas optimal dalam operasional perusahaan dengan memperhatikan perawatan dan perbaikan secara sistematis terhadap peralatan, fasilitas, dan sistem produksi.
Pengaplikasian TPM akan membantu perusahaan untuk meminimalisir semua potensi mengganggu operasional maupun menimbulkan kerugian, seperti pengeluaran biaya untuk yang tidak diperlukan akibat waktu henti mesin, cacat produk, penggunaan energi berlebihan, dan waktu produksi yang tidak produktif.
Baca juga : Alasan Perusahaan Harus Terapkan TPM (Total Productive Maintenance)
Konsep Utama Total Productive Maintenance (TPM)
Dalam penerapannya, TPM melibatkan semua unsur perusahaan, termasuk operator, teknisi, manajemen, dan departemen terkait lainnya, untuk secara aktif terlibat dalam pemeliharaan dan perbaikan peralatan. Berikut konsep dasar yang diterapkan dalam TPM:
1. Preventive Maintenance
Preventive Maintenance atau Pemeliharaan Pencegahan yaitu mendorong perawatan terencana pada seluruh alat dan sumber daya yang digunakan perusahaan untuk mencegah kegagalan tak terduga. Pemeliharaan ini harus dilakukan secara berkala sesuai jadwal untuk menjaga kondisi optimal peralatan.
2. Condition-based Maintenance
Condition-based Maintenance atau Pemeliharaan Berdasarkan Kondisi yaitu pemantauan terus-menerus untuk mengidentifikasi kondisi peralatan. Hal ini dilakukan berdasarkan indikator seperti suhu, getaran, atau kebisingan.
3. Autonomous Maintenance
Autonomous Maintenance atau Perawatan Otonom yaitu melibat operator dalam perawatan harian peralatan, seperti pembersihan, pelumasan, pemeriksaan visual, dan pemantauan sederhana untuk mencegah kerusakan yang lebih serius.
4. Planned Maintenance
Planned Maintenance atau Perbaikan Terencana yaitu mendorong perbaikan berdasarkan analisis sistematis. Contohnya, tim ahli teknis bekerja sama untuk mengidentifikasi dan menangani masalah peralatan secara menyeluruh.
5. Total Participation
Total Participation yaitu pelibatan seluruh organisasi untuk berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas, produktivitas, dan efisiensi.
6. Training and Skill Development
Training and Skill Development yaitu memberikan pelatihan kepada karyawan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Seperti pelatihan untuk menguasai perawatan peralatan, perbaikan, dan manajemen.
Baca juga : Apa Itu TPM dan OEE?
Manfaat Total Productive Maintenance (TPM)
Pada dasarnya, TPM bertujuan meningkatkan efisiensi operasional untuk memudahkan perusahaan mencapai target-target yang telah ditetapkan. Berikut sejumlah manfaat dari TPM untuk perusahaan, termasuk yang bergerak di industri halal:
1. Peningkatan Produktivitas
TPM membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas dengan mengurangi waktu henti mesin dan kerugian produksi. Perawatan terencana dan efisiensi operasional meningkat akan berdampak positif pada output dan proses produksi.
2. Peningkatan Kualitas Produk
TPM juga akan membantu perusahaan dalam mengurangi risiko cacat produk dengan memastikan peralatan berfungsi dengan baik. Sehingga, kesalahan produksi dapat diminimalkan, dan menjaga konsistensi dari kualitas produk akhir.
3. Pengurangan Biaya Perawatan
Selain dari aspek waktu, penerapan TPM juga akan meningkatkan efisiensi dalam pengeluaran biaya, karena proses perawatan pencegahan dilakukan secara teratur. Selain itu, perbaikan terencana akan membantu perusahaan menghindari biaya yang tidak terduga akibat kerusakan atau kegagalan peralatan.
4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Penerapan TPM yang mampu membantu perusahaan dalam menjaga kualitas produk akan berdampak terhadap pada peningkatan kepuasan pelanggan. Sebab produk yang berkualitas tinggi dan pengiriman tepat waktu akan meningkatkan hubungan perusahaan dengan pelanggan dan membangun reputasi yang lebih baik.
Baca juga : Alat Produktivitas yang Dapat Menunjang Performa Bisnis Kamu
Implementasi Total Productive Maintenance dalam Industri Halal
Terdapat beberapa aspek yang khusus yang harus diperhatikan dalam meningkatkan implementasi Total Productive Maintenance dalam industri halal agar berjalan dengan efektif dan optimal. Berikut beberapa cara implementasi TPM dalam industri halal:
1. Penyadaran akan Persyaratan Halal
Seluruh anggota perusahaan harus mendapatkan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip dan persyaratan halal, baik dalam proses bisnis yang dijalankan serta produk/jasa yang dihasilkan.
2. Penentuan Perawatan untuk Peralatan
Perusahaan perlu untuk mengidentifikasi alat-alat yang digunakan harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah agar tidak berdampak terhadap kehalalan produk. Termasuk juga dalam memastikan kebersihan, kehigienisan, dan pemisahan yang ketat antara produk halal dan non-halal untuk mencegah kontaminasi.
3. Pemantauan Ketat Proses Produksi
Perusahaan harus memperhatikan pengawasan terhadap bahan baku yang digunakan dalam produksi berlabel halal. Pemantauan ini perlu dilakukan pada setiap tahap produksi untuk memastikan pemisahan yang ketat antara produk halal dan non-halal.
4. Pelatihan Karyawan
Perusahaan harus memastikan karyawan mendapatkan pelatihan yang tepat tentang prinsip-prinsip halal, praktik TPM dalam proses produksi. Termasuk juga melibatkan karyawan dalam pemeliharaan peralatan halal dan perbaikan berkelanjutan.
5. Audit dan Verifikasi
Perusahaan perlu melakukan audit internal secara rutin untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip TPM dan persyaratan halal. Hal ini bisa dilakukan dengan melibatkan pihak berwenang dan badan sertifikasi halal untuk melakukan verifikasi eksternal guna memastikan kehalalan produk dan proses produksi.
6. Kontinuitas Perbaikan dan Inovasi
TPM dalam industri halal harus terus berfokus pada perbaikan dan inovasi yang berkelanjutan. Seperti menganalisa potensi-potensi yang dapat ditingkatkan dalam proses produksi halal dan meningkatkan implementasi perbaikan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan kesesuaian dengan prinsip-prinsip halal.
Baca juga : Tingkatkan Efisiensi Dalam Industri Halal Dengan Mengoptimalkan Bisnis Proses
Kesimpulan
Pertumbuhan industri halal yang kian menjanjikan harus diiringi dengan perbaikan oleh perusahaan secara kontinyu. Termasuk dalam meningkatkan operasional perusahaan dengan menggunakan Total Productive Maintenance, sehingga potensi industri halal yang berkembang saat ini dapat dimaksimalkan oleh perusahaan.
Optimalisasi operasional ini, juga menjadi modal penting bagi perusahaan untuk terus bersaing dengan para kompetitor. Sehingga perusahaan siap untuk menembus pasar industri halal lebih luas di tingkat global.
