Training FMEA

Rp4.250.000

Category:

Description

Definisi FMEA

Secara Etimologi, FMEA tersusun dari kata Failure (Kegagalan) Mode (Bentuk) Effect (Akibat) and Analysis (Analisa). Sedang secara epistimologi, definisi FMEA sebagaimana disebutkan dalam QS : 9000 ialah merupakan suatu pendekatan sistematis untuk :
1. Mengenal dan mengevaluasi potensi-potensi kegagalan dari suatu produk (proses) dan akibat dari kegagalan yang ditimbulkannya.
2. Mengidentifikasi tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mengeliminasi (menghilangkan) atau mengurangi peluang dari potensi kegagalan yang terjadi.
3. Mendokumentasikan proses secara keseluruhan.

Jenis FMEA

Suatu produk industri (misalnya : Thumb Drive atau Flash Disc, Lemari ES, Hand Phone, dll) tidak akan mungkin langsung diproduksi secara massal (Mass Production) tanpa melalui sebuah proses perancangan (Design) terlebih dahulu. Dari logika sederhana ini dapat disimpulkan bahwa FMEA itu perlu dilakukan di tahapan-tahapan :
1. Design (Perancangan)
FMEA pada tahapan ini akan difokuskan pada rancangan produk dan pengembangannya sebelum diproduksi secara massal sehingga lebih dikenal dengan Design FMEA (DFMEA).
2. Process (Proses)
FMEA pada tahapan ini akan berorientasi pada rancangan proses dan pengembangannya dimana sudah berlangsung produksi secara massal yang didalamnya terdapat bebeapa potensi kegagalan. FMEA pada tahapan ini dikenal dengan Process FMEA (PFMEA).

Perhitungan Risk Priority Number (RPN) Perlu diketahui bahwa pada dasarnya FMEA merupakan suatu analisa potensi-potensi kegagalan yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka penilaian (Score) dimana score tersebut ditentukan berdasarkan kesepakatan seluruh anggota tim FMEA. Dalam hal ini tidak ada sebuah ketentuan baku yang mengatur tentang standar penilain karena masing-masing perusahaan mempunyai kewenangan dalam membuat penilain (score) tetapi prinsip penilaiannya adalah sama.Dan inti dari proses penilaian ini (scoring) adalah untuk menentukan angka Risk Priority Number (RPN) dimana RPN merupakan hasil kali dari Severity of effect, Possible failure dan likelihood detection.

Keuntungan Proses FMEA

  1. Meningkatkan ketahanan (Quality-red) yang menyangkut proses untuk menghasilkan suatu produk.
  2. Mengidentifikasi tahapan-tahapan proses (station-station) dimana resiko kegagalan yang tinggi dapat terjadi.
  3. Mengidentifikasi variable-variable proses yang perlu untuk dikontrol.
  4. Bertindak sebagai platform (Sarana) untuk mendiskusikan sebab-sebab suatu bentuk kegagalan dan akibat yang ditimbulkannya.
  5. Menyediakan suatu kerangka untuk kemajuan yang berkelanjutan pada proses produksi.

Persyaratan FMEA

  1. Memahami karakteristik produk, proses produksi ataupun jasa dengan melihat masalah secara menyeluruh dengan baik. Dalam hal ini diperlukan Drawing, Purchase Specifications, Flow Chart (aliran proses), Standard Operasional Procedure, dll.
  2. Mengetahui keinginan, persyaratan dan kebutuhan customer (Voice of customers).
  3. Pemahaman yang jelas dan memadahi terhadap tugas dan tanggung jawab dari tim FMEA mulai dari proses analisa, rekomendasi dan implementasi `tindakan perbaikan.
  4. Peran dan tanggung jawab yang tergambar dengan baik untuk setiap anggota tim FMEA.

Pendekatan Tim FMEA

  • Kerja sama antar anggota tim yang senantiasa perlu ditingkatkan dan dipelihara dengan baik.
  • Ketrampilan dalam pengelolalan Project yang perlu selalu dikembangkan.
  • Dukungan positip dan komitmen dari jajaran Manajement.
  • Ketersediaan tenaga ahli yang dapat memberikan masukan dan kontribusi dalam Project FMEA

Detail Pelatihan
Dampak dari kesalahan atau kegagalan dalam proses bisnis operasi selalu di bawah perkiraan, namun, sangat berhubungan dengan kepuasan pelanggan pada produk atau jasa organisasi. Kursus ini memungkinkan untuk memperoleh pemeriksaan kesalahan-konsep dan penerapan Failure Mode Effect Analysis (FMEA) untuk membantu organisasi dalam menemukan potensi risiko atau kegagalan.

Lama Pelatihan :
Event selama 2 hari

Siapa yang  Seharusnya Hadir ?
1. QA/QC Manager
2. QA/QC Staff
3. Management Representative
4. Operation / Production Manager
5. Engineering / Staff Engineering
Pemegang proses produksi dan fungsi Quality Controller lebih tepat untuk mengikuti pelatihan ini dan dapat mengembangkan proses perbaikan yang sudah berlangsung saat ini.

Metode Pelatihan

Kami menggunakan metode pelatihan yang berprinsip pada deliverable value dengan menggunakan :

a. Dialog Interaktif / Sharing
b. Diskusi Group
c. Studi Khusus

Lokasi Training

IPQI Training Center
Permata Kuningan bld 17th floor, Jl. Kuningan Mulia Kav. 9
HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan – Indonesia

Hubungi Kami untuk Informasi lebih detail

Contact Person:

Jakarta
Yoland

Call/WhatsApp  :  0811-1914-5741
EMAIL                :  [email protected]

Surabaya
Yoga

Call/WhatsApp   :   0811-1798-353
EMAIL   :   [email protected]

Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?