Pneumatic and Hydraulic

Memahami Seputar Pneumatic & Hydraulic System

Rate this post

Sistem Hydraulic pneumatic merupakan salah satu jenis populer di kalangan bisnis yang menggunakan mesin alat berat. Hidrolik ini dinilai memberikan keuntungan bagi penggunanya karena biaya perawatan yang terbilang cukup efisien.

Bagi anda yang berencana membuka bisnis dengan mengandalkan sistem hidrolik, hydraulic pneumatic ini bisa menjadi pilihan. Sebelum itu, Anda tentu perlu mengetahui seputar pneumatic hydraulic sistem terlebih dahulu. Ikuti penjelasan berikut untuk mengetahui lebih lengkap.

Apa Itu Pneumatic and Hydraulic System?

Pneumatic adalah sistem penggerak yang memanfaatkan tekanan udara sebagai tenaga penggeraknya. Secara sederhana pneumatic merupakan tekanan udara yang dinaikkan oleh kompresor udara, sehingga mampu menggerakkan alat-alat industri.

Tekanan udara tersebut akan menggerakkan sebuah cylinder kerja, dimana cylinder kerja yang nantinya akan mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik (gerakan maju mundur pada cylinder).

Penggunaan sistem pneumatic dalam dunia industri diantaranya untuk pencekaman benda kerja, pergeseran benda kerja, pengaturan posisi benda kerja dan pengaturan arah benda kerja.

Perbedaan Pneumatic dan Hydraulic

Pneumatic dan hydraulic memiliki cara kerja yang tak jauh berbeda, namun dari sisi tenaga penggeraknya ada perbedaan yang signifikan.

Sistem pneumatic adalah teknologi yang menggunakan udara terkompresi/bertekanan untuk menghasilkan efek gerakan mekanis, sementara pada sistem hidrolik yaitu sebuah sistem yang memanfaatkan tekanan fluida/cairan sebagai sumber tenaga untuk menghasilkan tenaga mekanik.

Sistem pneumatic banyak digunakan pada mesin-mesin industri dengan kekuatan/daya mekanik yang rendah. Dalam pneumatic, kekuatan tekanan hanya sebesar 80-100 psi (pound per inci persegi).  Sehingga sistem pneumatic hanya bisa diaplikasikan pada mesin-mesin yang tidak terlalu membutuhkan tenaga mekanik yang sangat kuat ( mesin bertenaga ringan) dalam operasinya.

Sementara pada sistem hidrolik digunakan untuk mesin-mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang relatif kuat. Pada aplikasi industri dengan sistem hidrolik biasanya memiliki tekanan yang sangat besar yaitu berkisar 1000 – 5000 psi.

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pneumatic

Kelebihan

  1. Udara sebagai tenaga kerja mudah didapatkan dan memiliki jumlah yang tak terbatas.
  2. Dapat disimpan dengan baik.
  3. Bersih dan kering.
  4. Tidak peka terhadap suhu/temperatur.
  5. Aman terhadap kebakaran atau ledakan
  6. Tidak memerlukan pendinginan fluida kerja.
  7. Sederhana dan harga murah

Kekurangan

  1. Daya mekanik yang dihasilkan sangat rendah.
  2. Menghasilkan suara yang nyaring.
  3. Kelembaban udara.
  4. Mudah terjadi ketermampatan.
  5. Memerlukan biaya perawatan yang cenderung besar, karena udara sebagai tenaga kerja biasanya kotor dan mengandung air, sehingga bisa menyebabkan lecet antara komponen di dalamnya yang mampu mempercepat kerusakan pada alat.

Baca Juga:

Apa itu Business Process Analysis & Improvement

Mengenal Project Management Fundamental

Pengertian Hydraulic Pneumatic dan Komponen Lengkapnya

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hydraulic

Kelebihan

  1. Bisa menghasilkan daya mekanik yang kuat dan besar.
  2. Cylinder hidrolik lebih awet daripada cylinder pneumatic (air cylinder).
  3. Fluida/cairan sebagai tenaga penggeraknya tidak akan habis/berkurang bila tidak terjadi kebocoran. Sehingga hanya diperlukan investasi di awal.

Kekurangan

  1. Kurang ramah lingkungan, terutama bila terjadi kebocoran dalam sistem perpipaan.
  2. Harga oli yang cenderung mahal
  3. Kurang responsif bila dibandingkan dengan pneumatic.

Komponen Hydraulic Pneumatic

Secara umum, komponen hydraulic pneumatic tidak jauh berbeda dengan hidrolik pada umumnya. Namun seperti aktuator (motor dan silinder), filter, dan solenoid valve masih memiliki prinsip yang sama dengan  sistem hidrolik.

Simak ulasannya berikut ini:

  1. Kompresor

Kompresor adalah alat mekanikal yang bertujuan menaikkan tekanan suatu gas dengan cara menurunkan volumenya. Kompresor dalam pneumatik bertugas untuk suplai dan menjaga tekanan udara agar tekanan tetap optimal.

Ringkasnya, kompresor merupakan jantungnya hidrolik pneumatic. Jadi, pastikan kompresor tetap terjaga ketika mengoperasikan pneumatik ini.

  1. Regulator & Gauge

Perlu diketahui, bahwa kedua komponen ini menjadi alat wajib setiap sistem pneumatic. Fungsi dari regulator yakni untuk mengatur suplai udara terkompresi masuk ke sistem pneumatik. 

Sementara gauge sebagai penunjuk besar tekanan udara di dalam sistem. Tidak hanya mekanis, namun kedua part ini juga dapat berupa elektrik.

  1. Check Valve

Komponen check valve adalah sebuah katup yang berperan mencegah indikasi aliran balik dari fluida kerja yakni berupa udara. Sederhananya, peranan katup check valve sebagai pengunci fluida agar tekanan udara dapat terjaga dengan optimal.

Dalam hal ini, sistem pneumatik menggunakan tangki akumulator udara, sehingga Check Valve dapat mencegah adanya indikasi udara dari akumulator untuk kembali menuju kompresor namun tetap mengalirkan udara bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.

  1. Tangki Akumulator

Berikutnya tanki akumulator atau buffer tank yang berfungsi sebagai cadangan tekanan udara terkompresi sebagai penggerak aktuator. Peran lainnya yaitu sebagai pencegah ketidakstabilan suplai udara ke aktuator agar optimal. Bisa juga  menstabilkan kinerja kompresor agar tidak terlalu sering mematikan dan menyalakannya. 

Tidak hanya itu, tanki akumulator ini lebih memudahkan desain sistem dalam menempatkan kompresor jika penempatan aktuator pneumatik diharuskan berada lebih jauh dengan komponen kompresor.

  1. Saluran Pipa

Semua jenis hidrolik pasti tidak terlepas dari pipa. Pada dasarnya, pipa digunakan sebagai jalur pendistribusian udara terkompresi dari kompresor atau tanki akumulator ke berbagai sistem aktuator. Perlu diingat, diameter pipa yang digunakan pun bermacam-macam tergantung dari jenis dan desain pneumatik hidrolik.

Perlu diingat, pipa berukuran besar digunakan untuk  sistem pneumatik besar yang membutuhkan lebih dari dua aktuator. Sebaliknya, pipa berukuran seragam digunakan untuk menggerakkan satu aktuator saja.

  1. Directional Valve

Istilah penyebutan ini merujuk pada katup pengatur arah yang instalasinya berada tepat sebelum aktuator. Peranannya berfungsi sebagai pengatur kerja aktuator dengan cara mengatur arah udara terkompresi yang masuk atau keluar dari aktuator.

Perlu diingat! Satu valve dapat mengatur arah aliran fluida kerja di dua atau bahkan lebih untuk arah aliran. Kinerja dapat secara mekanis maupun elektrik, namun hal ini tergantung dari desain pneumatik yang anda gunakan.

  1. I/P Controller

Komponen tersebut hanya berlaku pada satu alat kontrol suplai udara. Fungsinya sebagai pengubah  perintah kontrol dari sistem kontrol yang berupa sinyal arus, menjadi besar tekanan udara yang harus disuplai ke aktuator.

  1. Aktuator

Terakhir yaitu aktuator. Umumnya, pneumatik tidak terlepas dari akukator namun jenisnya berbeda-beda. Macam-macam dari jenis ini  yakni silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor.

Demikianlah penjelasan tentang hydraulic pneumatic beserta komponennya. Semoga Anda bisa memahami dan dapat dijadikan rujukan. Bagi pelaku bisnis, pastikan komponen hydraulic pneumatic ditangani oleh ahlinya.

Bagi Anda yang ingin ahli tentang ini, maka perlu belajar lewat pelatihan. Melalui pelatihan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai nama, fungsi, simbol, cara kerja dan kemampuan masing-masing komponen Pneumatic & Hydraulic. 

Untuk mengikuti pelatihan ini silahkan klik penjelasan berikut https://ipqi.org/training/?product=pneumatic-hydraulic-system-training

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?