IATF 16949 mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan objective proses maintenance, salah satu contohnya adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE). OEE memberikan nilai efektifitas dari proses yang dihasilkan oleh suatu mesin/equipment dengan mempertimbangkan Losses yang dialami oleh mesin tersebut. Tapi bagaimana mengukur atau menghitung efektifitas mesin dengan OEE ini.
Simple saja, perhitungan OEE merupakan rasio/perbandingan antara total waktu suatu mesin bekerja produktif (menghasilkan output yang bagus) dengan waktu produksi yang telah direncanakan. Ada 3 faktor yang mempengaruhi perhitungan OEE yaitu Availability, Performance dan Quality.
- Suatu mesin mampu dipersiapkan utnuk dapat beroperasi selama 8 jam (480 menit). Dikarenakan ada kebutuhan untuk start up, persiapan, ataupun breakdown, maka ada waktu yang hilang, katakanlah, 30 menit. Sehingga ketersediaan waktu untuk mesin dapat menghasilkan produk sudah berkurang menjadi 450 menit atau sama dengan hanya tertinggal 93,75% dari waktu total. Sisa waktu yang tersedia ini disebut dengan
- Dengan waktu yang tersisa 450 menit tersebut, ada saat dimana mesih tersebut tetap beroperasi namun tidak menghasilkan output, yang disebabkan Karena mesin ditinggal oleh operator (mesin manual), kehabisan material, dan lain lain. Seharusnya dalam waktu 450 menit mesin tersebut dapat menghasilkan 6000 pcs, namun Karena stoppage tersebut, produk yang dihasilnya hanya 5000 pcs atau sama dengan hanya 83,33% dari yang seharusnya dihasilkan. Angka ini disebut dengan angka PRODUCTIVITY
- Dari 5000 pcs yang dihasilkan produk yang bagus hanya 4500 pcs, atau hanya 90% dari produk yang dihasilkan. Angka ini disebut dengan angka QUALITY
Sehingga perhitungan nilai OEE untuk mesin tersebut adalah:
OEE = A x P x Q
= 0.9375 x 0.8333 x 0.9
= 0.7013
= 70.13%
Demikian gambaran singkat perhitungan OEE yang dapat digunakan sebagai salah satu pengukuran objective maintenance. Semoga bermanfaatkan dan dapat diterapkan di perusahaan anda.
Salam Improvement
Edward Librianus
IPQI Business Manager
IPQI dapat membantu anda dan organisasi untuk merencanakan upgrading IATF 16949:2016 dengan on-site Gap Analysis assessment. Gap Analysis assessment examinesdan laporan kesiapan sistem manajemen anda untuk masa upgrading serta bagaimana anda dapat fokus pada sistem manajemen dan rencana-rencana yang dapat ditangani, perubahan tersebut diperkenalkan melalui terbitnya IATF 16949: 2016.
Dalam waktu dekat ini Indonesia Productivity and Quality Institute (IPQI) member of Proxsis mengadakan Sharing Discussion dengan tema “Improving Company Performance by Implementing New Quality Management System Standard for Automotive Industry”, sharing discussion diselenggarakan tanggal 19 Desember 2016 di Hotel Santika Cikarang. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Yolanda Gucci email : [email protected] telp : 0813-1980-2545
[ARForms_popup id=100 desc=’INQUIRY & INFORMATION’ type=’button’ height=’540′ width=’500′]