Programmable Logic Controller

Programmable Logic Controller (PLC)

Rate this post

Pernahkah Anda melihat bagaimana sebuah mesin produksi bekerja dengan keteraturan dan kesesuaian terhadap cara-cara produksi yang unik sesuai dengan output (hasil) produk yang diharapkan? Atau pernahkah Anda terfikir bagaimana sebuah mesin produksi yang bekerja dengan sedemikian rumit untuk dapat menghasilkan karakteristik produk tertentu hanya dengan pengaturan sistem yang sudah di formulasikan? Ya ! semua hanya dikendalikan melalui sebuah layar monitor dengan bantuan CPU (Central Processing Unit) dan analog-analog.

Programmable Logic Controller (PLC) diaplikasikan melalui komputer digital yang di integrasikan dengan ilmu terapan dalam menciptakan kecerdasan mesin-mesin produksi. Jika dalam sebuah smartphone kita mengenal CPU atau processor (operating system) yang menjadi otak dalam pengoperasiannya, maka sama halnya dengan mesin-mesin produksi yang juga memiliki CPU atau processor (operating system) yang menjadi otak guna mengontrol jalannya mesin tersebut. Otomatisasi proses adalah tujuan dari penerapan PLC pada proses produksi, dengan otomatisasi tersebut akan memungkinkan instruksi, monitoring, dan feedback dari suatu mesin dapat dilakukan sekali waktu. PLC juga memungkinkan untuk diintegrasikan dengan device (alat) lain pada proses produksi untuk menganalisis diagnosa kesalahan dan kegagalan dari sebuah alat saat memproduksi barang. Proses produksi yang dimonitor melalui komputer digital dapat membantu operator dalam pengaturan suhu, kebersihan mesin, dan power yang harus dihasilkan agar tercapai output (barang) produksi yang berkualitas.

Programmable Logic Controller

Sumber : machinedesign

 

Pendekatan melalui Programmable Logic Controller memiliki komponen (perangkat) yang terdiri dari layar programming device, CPU, memory, input sensing devices, power supply, dan Output load service. PLC akan membaca signal-signal dari sensor dan input devices sehingga akan merepresentasikan keadaan real-time dari sebuah mesin produksi. Setiap input sensing memiliki jalur feedbacknya masing-masing, dan dari beberapa input bisa di atur untuk dapat memberikan feedback ke beberapa device control. Bahasa yang digunakan adalah bahasa programming alghoritma untuk mengatur sistem input dan output sebuah mesin produksi.

Pelatihan mengenai Programmable Logic Control sangat dibutuhkan guna menunjang ketersediaan sumber daya manusia yang terampil dan berkompeten yang memiliki kemampuan analisa pemrograman (input-output) serta praktikal sebagai panduan penunjang kamampuan analisa. Beberapa hal yang terjadi adalah keterampilan pekerja yang biasa menggunakan kontrol manual pada pengoperasian sebuah mesin sehingga tidak mengerti cara pengoperasian dengan menggunakan sistem PLC. Harapannya dengan mendapatkan pelatihan PLC maka operator dapat memahami sistem kendali dan otomatisasi industri, memahami prinsip dasar pemrograman PLC, serta memahami pemrograman ladder diagram dan logic diagram.

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?