Setelah anda mengenal dan mengetahui karakter metric maupun KPI, dan dapat memigrasikan manametric yang bisa berfungsi sebagai KPI sesuai karakteristiknya, anda akan merasakan manfaat dan nilai yang luar biasa. Tampaknya, memigrasikan metric yang pantas menjadi KPI sangat menyita waktu, tetapi nilai dan manfaat yang diperoleh jauh melebihi biaya yang diperoeh.
Jika anda memperhatikan kinerja ekonomi indonesia tahun 2007 di berita (anggaplah indonesia itu organisasi), anda akan melihat bahwa nilai ekspor indonesia meningkat sekitar 16% dari tahun 2006. Sedangkan target dari Departemen Perdagangan hanya 14.5%. Seperti terlihat, tampaknya mengesankan, karena melebihi target. Tapi bila dianalisa lebih jauh, karena ini hanyametric, pertumbuhan riil ekspor indonesia hanyalah 5.13%, jauh sekali dibawah target Departemen perdagangan yang 14.5%.Kenapa?.
Sekali lagi, nilai ekspor hanyalah merupakan sebuah lagging indicator, indikator masa lalu atau hanyametric semata. Sedangkan KPI itu memiliki ciri leading indicator. Peningkatan nilai ekspor indonesia tahun 2007 jika dikaji mendalam sebagian besar dipengaruhi oleh meningkatnya harga rata-rata komoditas ekspor, terutama harga komoditas unggulan seperti CPO, dimana nilainya naik 42%, padahal volume ekspor CPO turun 8.2% (kompas, 15 Jan 2008). Kenaikan juga dialami oleh komoditas migas lainnya, seperti minyak mentah, gas, LNG dll. Inilai kontributor utama peningkatan nilai ekspor indonesia di tahun 2007, yang diperkirakan mencapai USD 115 milyar.
Dari contoh terlihat, bahwa bila menggunakan nilai ekspor sebagai KPI bisa memberikan informasi yang menyesatkan / misleading, dibandingkan menggunakan volume ekspor sebagai KPI. Pertumbuhan volume ekspor yang meningkat (jumlah produksi seperti item kuantitas, ton dst) memberikan indikasi adanya pertumbuhan industri, adanya efisiensi produksi dan produktifitas. Sedangkan nilai ekspor dipengaruhi terutama oleh harga komoditas ekspor itu sendiri, dengan asumsi volume tetap.
Cerita diatas memberikan gambaran, bahwa penetapan KPI bagi organisasi dapat memberikan referensi dalam eksekusi strategis dan arahan strategi yang tepat bagi organisasi. Cobalah bila anda tidak menggunakan KPI atau ambil contoh, menggunakan KPI yang salah – seperti contoh diatas – itu artinya sudah sama seperti anda pergi ke suatu tempat dengan mobil yang anda belum pernah ke sana sebelumnya tanpa menggunakan peta sama sekali. Seandainya anda beruntung, anda mungkin mencapai tempat tersebut, tapi ongkosnya sangatlah mahal. Mulai dari salah arah, biaya bensin melonjak, sering berputar balik, bahkan frustasi dalam perjalanan. Karena itu jadikanlah KPI sebagai bagian penting dari perjalanan anda menuju kinerja yang lebih baik bagi organisasi.
Sumber: ilmusdm.wordpress.com