Ketentuan – Ketentuan Pokok Kalibrasi
Alat ukur merupakan alat yang dibuat manusia sehingga ketidaksempurnaan adalah ciri utama. Ketidaksempurnaan dapat diketahui melalui istilah Rantai Kalibrasi. Istilah Rantai Kalibrasi antara lain:
1. Kepekaan (Sensitivity)
2. Histerisis (Histerysis)
3. Keterbacaan (Readability)
4. Kestabilan Nol (Zero Stability)
5. Pengembangan (Floating)
6. Pergeseran (Shifting, Drift)
7. Kepasifan / Kelambatan Reaksi (Passivity)
Kepasifan Kadang-kadang sewaktu dilakukan pengukuran terjadi pula bahwa jarum penunjuk skala tidak bergerak sama sekali pada waktu terjadi perbedaan harga yang kecil. Atau dapat dikatakan isyarat yang kecil dari sensor alat ukur tidak menimbulkan perubahan sama sekali pada jarum penunjuknya. Keadaan yang demikian inilah yang sering disebut dengan kepasifan atau kelambatan gerak alat ukur Untuk alat-alat ukur mekanis kalaupun terjadi kepasifan atau kelambatan gerak jarum penunjuknya mungkin disebabkan oleh pengaruh pegas yang sifat elastisnya kurang sempurnya. Pada alat ukur pneumatis juga sering terjadi kepasifan ini misalnya lambatnya reaksi dari barometer padahal sudah terjadi perubahan tekanan udara. Hal ini disebabkan volume udaranya terlalu besar akibat dari terlalu panjangnya pipa penghubung sensor dengan ruang perantara.
Secara umum selang kalibrasi ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut:
- Kemantapan alat ukur / bahan ukur
- Rekomendasi pabrik
- Kecendrungan data rekaman kalibrasi sebelumnya
- Data rekaman perawatan dan perbaikan
- Lingkup dan beban penggunaan
- Kecenderungan keausan dan penyimpangan
- Hasil pengecekan silang dgn peralatan ukur lainnya
- Kondisi lingkungan
- Akurasi pengukuran yang diinginkan
- Bila peralatan tidak berfungsi dengan baik
Istilah dalam kalibrasi alat ukur :
1. Resolusi
Kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah diakui. Kesalahan pemahaman prosedur akan membuahkan hasil yang kurang benar dan tidak dapat dipercaya. Pengesetan sistem harus teliti sesuai dengan aturan pemakaian alat, agar kesalahan dapat dihindari.2. KalibratorKalibrator harus mampu telusur kestandar Nasional dan atau Internasional. Tanpa memiliki ketelusuran, hasil kalibrasi tidak akan diakui oleh pihak lain. Demikian pula ketelitian, kecermatan dan kestabilan kalibrator harus setingkat lebih baik dari pada alat yang dikalibrasi
3. Tenaga Pengkalibrasi
Tenaga pengkalibrasi harus memiliki keahlian dan ketrampilan yang memadai, karena hasil kalibrasi sangat tergantung kepadanya. Kemampuan mengoperasikan alat dan kemampuan visualnya, umumnya sangat diperlukan, terutama untuk menghindari kesalahan yang disebabkan oleh peralak maupun penalaran posisi skala.
4. Periode kalibrasi
Periode kalibrasi adalah selang waktu antara satu kalibrasi suatu alat ukur dengan kalibrasi berikutnya. Periode kalibrasi tergantung pada beberapa faktor antara lain pada kualitas metrologis alat ukur tersebut, frekuensi pemakaian, pemeliharaan atau penyimpanan dan tingkat ketelitianya. Periode kalibrasi dapat ditetapkan berdasarkan lamanya pemakaian alat, waktu kalender atau gabungan dari keduanya.
5. Lingkungan
Lingkungan dapat menyebabkan pengaruh yang sangat besar terhadap kalibrasi terutama untuk mengkalibrasi kalibrator. Misalnya kondisi suhu, kelembabab, getaran mekanik medan listrik, medan magnetik, medan elektro magnetik, tingkat penerangan dan sebagainya.
6. Alat yang dikalibrasi
Alat yang dikalibrasi harus dalam keadaan maksimal, artinya dalam kondisi jalan dengan baik, stabil dan tidak terdapat kerusakan yang menggangu.
Hasil Kalibrasi antara lain:
- Nilai Obyek Ukur
- Nilai Koreksi/Penyimpangan
- Nilai Ketidakpastian Pengukuran(Besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran, dievaluasi setelah ada hasil pekerjaan yang diukur & analisis ketidakpastian yang benar dengan memperhitungkan semua sumber ketidakpastian yang ada di dalam metode perbandingan yang digunakan serta besarnya kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran)
- Sifat metrologi lain seperti faktor kalibrasi, kurva kalibrasi.
Dengan begitu pentingnya diadakan Training Kalibrasi peserta pelatihan mampu dan mengerti kalibrasi alat ukur Massa, Suhu, dan Tekanan dengan metode dan prosedur yang berlaku secara internasional, mampu melaksanakan kalibrasi alat ukur Massa, Suhu dan Tekanan serta analisa perhitungan ketidakpastian, memahami persyaratan dan standar dari masing masing konsep kalibrasi Massa, suhu dan Tekanan, menganalisis data dan perhitungan ketidakpastian dari data kalibrasi alat ukur Massa, suhu dan Tekanan.
sumber: indrasanjaya91.blogspot.com