Bisa disebutkan bahwa hubungan antara penilaian kinerja dan penghargaan memiliki hubungan erat, mengapa demikian ?, karena penilaian kinerja adalah dasar pemberian penghargaan baik dalam bentuk fisik atau non-fisik. Dalam teori Maslow, kebutuhan motivasi orang terbagi atas 5 hal, mulai dari yang bersifat kebutuhan dasar sampai dengan kebutuhan yang paling kompleks yaitu :
- Kebutuhan fisik biologi : yaitu kebutuhan dasar terkait pangan, sandang atau papan.
- Kebutuhan keamanan : jaminan kesehatan, jaminan sosial.
- Kebutuhan pertemanan : kelancaran komunikasi, kekeluargaan
- Kebutuhan Pengakuan : Penghargaan, keyakinan, penghormatan
- Kebutuhan aktualisasi diri : moral, tantangan.
Sedangkan menurut Alexander (2001) ada 2 jenis tipe penghargaan yaitu :
- Penghargaan intrinsik : yaitu penghargaan yang berasal dari kebutuhan atau kecenderungan dari dalam diri sendiri
- Penghargaan ekstrinsik : penghargaan yang berasal dari luar, seperti uang, pangkat, bonus, jabatan atau reward/punishment.
Jika dibagi sesuai karakter atau tipe finansial yang diberikan, maka penghargaan dibagi dua jenis yaitu :
- Penghargaan finansial : yang bersifat kuangan
- Penghargaan non finansial : yang bersifat di luar uang atau intangible
Sehingga bisa dilihat keterkaitan berdasarkan, dimana keterkaitan antara penilaian kinerja dengan penghargaan adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan yang ada dengan tipe penghargaan yang sesuai kebutuhan dimiliki individu tersebut.
Teori Motivasi Maslow |
Tipe Penghargaan |
|
Kebutuhan aktualisasi diri | Non Finansial | Intrinsik |
Kebutuhan pengakuan | Extrinsik | |
Kebutuhan pertemanan | ||
Kebutuhan keamanan | Finansial | Intrinsik |
Kebutuhan fisik biologi | Extrinsik |
Setiap Penghargaan tersebut baik finansial maupun non finansial, ada yang bersifat intrinsik ataupun ekstrinsik.
Dengan kata lain, penilaian kinerja yang dibuat harus dapat memenuhi penghargaan yang dibutuhkan oleh individu baik bersifat finansial ataupun finansial, dan memberikan penghargaan yang juga bersifat intrinsik ataupun ekstrinsik. Penilaian kinerja yang baik sebaiknya dikaitkan dengan penghargaan yang memenuhi kebutuhan spesifik individu atau karyawan berdasarkan sifat finansial/non finansial maupun untuk penghargaan intrinsik dan ekstrinsik.
Dalam aspek organisasi, maka perusahaan harus mulai melakukan bentuk penghargaan yang mengaitkan penilaian kinerja. Jika organisasi atau perusahaan tidak melakukan hal tersebut, maka motivasi sesuai teori Maslow tidak tercapai dan akibatnya menjadi tidak sehat bagi karyawan di organisasi tersebut. Bisa timbul apa yang selama ini didengungkan pada organisasi, kerja baik atau buruk..gaji sama..
Sumber: Ilmusdm.wordpress.com