Latar Belakang Pelatihan
Bagi kalangan praktisi di dunia industri tentunya sudah tidak asing lagi dengan terminologi-terminologi Quality yang sekarang sedang banyak sekali dipelajari dan dikembangkan oleh berbagai pihak, baik dari kalangan akademis sebagai dasar referensi teori maupun dari praktisi didunia industri sebagai subjek sekaligus objek atas “Quality Knowledge” yang sekarang sedang berkembang.
Salah satu metode Kualitas yang erat dengan hal tersebut adalah Statistical Process Control (SPC) . Secara Etimologi, Pengendalian Proses Statistik terdiri dari :
- Proses adalah suatu kegiatan yang melibatkan penggunaan mesin (alat), penerapan suatu metode, penggunaan suatu material dan atau pendayagunaan orang untuk mencapai suatu tujuan.
- Kontrol adalah suatu rangkaian kegiatan umpan balik (resiprokal) untuk mengukur suatu hasil yang harus dicapai jika dibandingkan dengan standar serta melakukan tindakan jika terjadi penyimpangan (abnormalitas).
Sedang secara epistimologi, Statistical Process Control (SPC): adalah penerapan teknik statistik untuk mengukur dan menganalisis variasi yang terjadi selama proses (produksi-red) berlangsung.
Jenis-jenis Variasi
Satu hal yang harus menjadi filosofi dasar dan harus dipahami oleh kita bahwa setiap produk ataupun jasa yang dihasilkan dari suatu proses (produksi-red) tidak akan 100% sama, hal ini terjadi karena adanya variasi selama proses (produksi-red) berlangsung.
Variasi dapat didefinisikan sebagai ketidakseragaman produk atau jasa yang dihasilkan. Dapat pula didefinisikan sebagai produk atau jasa yang dihasilkan tidak memenuhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan. Variasi dikelompokan menjadi 2 jenis :
- Variasi yang tidak bisa dihindari ( uncontrollable variasi/kebetulan/umum/variasi acak) contoh: kelembaban udara, suhu ruangan yang berubah-ubah, getaran mesin penggilingan padi, perubahan voltase PLN, dll.
- Variasi yang bisa dihindari ( controlled variasi/assignable variasi)
Contoh: kurang homogennya bahan baku, kurang cermatnya operator, dll.
Manfaat Pelatihan
Secara umum dengan penerapan SPC akan diperoleh beberapa manfaat, antara lain:
- Meningkatkan daya saing produksi dengan menekan terjadinya variasi.
Mengurangi biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu dikeluarkan, misalnya : biaya pengerjaan ulang, biaya penyortiran, biaya hukuman akibat keluhan pelanggan, dll. - Meningkatakan kualitas bahan dan material yang dibeli melalui penerapan Incoming Inspection.
- Meningkatkan produktivitas dengan menekan persentase cacat, kesalahan ataupun pengerjaan ulang.
Lima langkah praktis dalam menerapkan SPC
- Mendefinisikan, menggambarkan dan memahami tentang proses (produksi-red) yang akan dilakukan perbaikan.
- Mengidentifikasi parameter proses yang kritis (critical process parameter)
- Memindahkan data-data yang telah diperoleh ke dalam format grafik statistik (menerapkan teknik kendali statistik) d. Memonitor proses pengendalian
- Mereview dan tindak lanjut
- Pada dasarnya “inti permasalahan” ini terletak pada terjadinya variasi pada proses (produksi-red) yang disebabkan oleh berbagai faktor secara kompleks.
Faktor-faktor tersebut dapat diklasifikasikan melalui pendekatan 4M +1E (Man, Material, Measurement, Methode and Environment) dan suatu analisa yang tidak dapat dilepaskan dengan adanya variasi ini adalah Process Capability Analyze.
Metode Pelatihan
Teori : 50 %
Pembahasan : 20 %
Praktek : 30 %
Peserta Pelatihan
- Manajer QA/QC
- Staf QA/QC
- Perwakilan Manajemen
- Manajer Operasi/Produksi
- Teknik/Staf Teknik
Manfaat Pelatihan
- Analisa berdasarkan variasi proses dalam bentuk grafik
- Mengambil kesimpulan berdasarkan data, bukan berdasarkan perkiraan
- Menentukan Perbaikan berdasarkan tren proses bukan berasumsi
Daftar Isi Pelatihan
1. Memahami jenis variasi dan cara pengendaliannya
2. Memahami jenis control chart dan cara analisanya
3. Menentukan kemampuan proses dan analisanya
4. Aplikasi SPC pada proses
Durasi Pelatihan
2 hari
Investasi
Rp 3.500.000/Peserta