World Economic Forum kembali menerbitkan laporan daya saing globalpada tahun 2013 yang menempatkan Indonesia di posisi ke 38 dari 148 negara dan di berada di posisi ke-5 di wilayah Asia Selatan dan ASEAN. Hal ini merupakan salah satu peningkatan yang tidak bisa dipandang sebelah mata dimana posisi daya saing Indonesia pada tahun sebelumnya berada pada urutan ke-50 di dunia. Namun tidak menampik fakta bahwa kita masih dibawah negara-negara ASEAN seperti Singapura yang berada di posisi ke-2, Malaysia di posisi ke-24, Brunei di posisi ke-26, dan Thailand di posisi ke-37. Hal tersebut perlu dicermati oleh kita bangsa Indonesia sebagai peluang untuk memenangkan persaingan dengan terus meningkatkan daya saing salah satunya melalui superior value.Nilai (value) disini adalah manfaat yang dapat dirasakan oleh stakeholder organisasi, seperti nilai pelanggan, nilai bisnis, nilai bagi sharhoolder, nilai bagi karyawan, nilai bagi pemerintah dan masyarakat.
Konsep superior value digunakan perusahaan dalam binsis untuk mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) yaitu sesuatu yang tidak dimiliki pesaing, melakukan sesuatu lebih baik dari perusahaan lain, atau mampu melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan oleh perusahaan lain (Porter, 1990). Pengertian tersebut memberikan pengertian bahwa superior value menuntut adanya kreativitas, inovasi, dan jiwa entrepreneursip.
Superior value diciptakan melalui model bisnis organisasi, yang mengubah in-put dan modal menjadi value melalui kegiatan/proses bisnis dan interaksinya. Nilai yang harus dimiliki perusahaan adalah nilai yang superior, yaitu nilai yang memuaskan para pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan unggul dibandingkan para pesaingnya.
Dalam artikel ini kami memperkenalkan model bisnis yang disebut dengan SMART FLOWS, yang terbagi menjadi 2 elemen utama, yaitu Organizational Capabilities dan Principles, sebagaimana digambarkan pada Gambar 1 berikut ini.
SMART Capabilities
SMART Capabilities adalah framework guna mewujudkan kemampuan perusahaan dalam menciptakan, menangkap, mengkonsumsi, mendistribusikan dan mempertahankan value.
- Strategic Leadership
Suatu kemampuan dari organisasi dalam melaksanakan proses menetapkan, mengelola dan mengkomunikasikan maksud, visi, misi, tujuan dan budaya (core value) organisasi beserta strategi pencapaiannya. Termasuk didalamnya kemampuan untuk mengarahkan dan memotivasi seluruh elemen perusahaan dalam hal pencapaian kesuksesan jangka panjang.
- Mechanism for Colaboration
Suatu pengaturan dalam organisasi mengenai struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang memberikan mekanisme bekerja bersama, berkoordinasi dan berkomunikasi dalam mengimplementasikan strategi dengan menggunakan sumberdaya perusahaan yang ada secara efektif dan efisien.
- Ability to Create The Value
Kemampuan organisasi dalam menciptakan, menangkap, mendistribusikan dan mengkonsumsi nilai melalui PROXSIS (Proses x Sistem).
- Risk Management
Kemampuan organisai mengelola risiko dan peluang yang ada dan potensial melalu formal manajemen guna mempertahankan dan mengelola nilai yang diciptakan organisasi.
- Technology Management
Kemampuan organisasi mengelola teknologi guna menciptakan superior value melalui inovasi
FLOWS Principles
FLOWS Pronciples adalah prinsip-prinsip yang digunakan dalam mewujudakan dan mengembangkan SMART Capabilities dalam rangka menciptakan, menangkap, mengkonsumsi, mendistribusikan dan mempertahankan value.
- Flexibility
Organisasi harus mampu selalu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis yang terjadi dan yang potensial terjadi. Perubahan adalah sesuatu yang pasti dihadapi oleh organisasi, baik perubahan eksternal maupun perubahan internal, sehingga organisasi harus selalu siap menghadapinya. Kapabilitas organisasi harus mampu mengelola perubahan yang dihadapinya dan memanfaatkannya sebagai suatu opportunity secara jangka panjang.
- Long-Term
Prinsip ini mengharuskan perusahaan memiliki visi jangka panjang dengan perencanaan pencapaiannya yang memastikan keberlangsungan bisnis organisasi (business continuity) dengan selalu mengembangkan kapabilitas perusahaan guna menciptakan, mendistrbusikan, mengkonsumsi dan memeprtahankan superior value-nya.
- Opportunity
Organisasi harus fokus kepada kekuatan guna memanfaat peluang yang ada maupun yang bersifat potensial guna mengembangkan strategy dalam menciptakan, menangkap, mempertahankan, mendistribusikan, dan mengkonsumsi nilai.
- Worthy
Organisasi dalam menciptakan, menangkap, mendistribusikan, mengkonsumsi dan mempertahankan nilai harus mempertimbangkan segala kelayakannya dan kepentingannya sehingga organisasi dapat fokus kepada hal-hal yang prioritas. Dengan mempertimbangkan manfaat (benefit) dan biaya (cost) yang ditimbulkan dalam usahanya menciptakan, menangkap, mendistribusikan, mengkonsumsi dan memepertahankan value bisnis organisasi.
- Synergy
Organisasi dalam menciptakan, menangkap, mendistribusikan, mengkonsumsi dan mempertahankan nilai bisnis haru dapat mensinergikan seluruh kapabilitas organisasi guna memenangkan persiangan dan menjaga keberlangsungan hidup organisasi (business continuity).
Demikianlah tulisan awal kami dalam memperkenalkan model SMART FLOWS, sebagai suatu model dalam menciptakan, menangkap, mendistribusikan, mengkonsumsi dan mempertahankan nilai bisnis organisasi guna memenangkan persaingan dan menjaga keberlangsungan bisnis organisasi. Untuk penjelassan masing-masing elemen akan dibahas pada artikel-ertikel berikutnya.
By Ahmad Riyandi – Proxsis Productivity and Quality Solution Leader