PQ News – Masih Marak Jajanan Mengandung Formalin

PQ News
Rate this post

KARAWANG – Pemakaian bahan berbahaya (B2) pada jajanan sekolah masih marak di Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di beberapa SD sebagai sampel, belum lama ini, banyak jajanan yang dijajakan di sekolah terindikasi kuat mengandung formalin dan boraks.
“Dari 10 jenis makanan yang diambil dari 4 titik sekolah, terdapat 4 jajanan pangan yang diduga kandungan B2-nya sampai 40 persen. Yakni, lontong, mie basah, tahu dan sosis. Walaupun bila dibanding tahun-tahun sebelumnya, jajanan mengandung bahan berbahaya yang beredar di Karawang sedikit ada penurunan. Hanya tetap saja kita mesti selalu waspada, terutama bagi para kepala sekolah tidak terlalu membiarkan pedagang masuk lingkungan sekolah tanpa pengawasan,” ujar Kasi Pengawasan Obat dan Makanan Dinkes M Alwi, kepada sejumlah jurnalis.
Data yang diungkapkannya, selama tahun 2010 jajanan pasar ditemukan berformalin sampai 40 persen karena sampel yang diambil sebanyak 300-an jenis. Sedangkan pada tahun 2012, menurutnya, kadar B2 menjadi tinggal 20 persen dengan jumlah sampel yang sama. Dari hasil pengecekan pihaknya pula di beberapa pasar, terendus bahwa kalangan pedagang jajanan saat membeli bahan dasarnya selalu mencari formalin atau boraks. Selain itu, ia berharap pula masyarakat mewaspadai makanan kemasan. Sebab walau terdaftar, pernah diuji di laboratorium, tetap saja ada yang masih mengandung B2.
“Sebenarnya pengemasan jajanan pangan pun ada yang bermasalah. Misalnya membungkus jajanan itu dengan kertas koran, stereofom, dan plastik. Bahan-bahan tersebut mengandung kimia. Sehingga jika dijadikan alas atau pembungkusnya, maka jajanan ini terkontaminasi zat berbahaya. Kertas koran kan mengandung PB (logam berat/timah hitam) pada tinta yang menempel pada kertasnya. Begitu pula dengan stereofom dan plastik, ini merupakan bahan daur ulang yang mengandung asam,” beber Alwi.
Untuk mengurangi peredaran jajanan berbahaya, pihaknya di Dinkes Karawang terus melakukan pemeriksaan rutin setiap tahun. Sekaligus mengadakan penyuluhan kepada para pedagang maupun orangtua dan anak sekolah guna memberikan pemahaman terkait jajanan pasar yang baik untuk dikonsumsi. “Kita juga selalu menghimbau pihak sekolah agar memberikan batasan kepada pedagang untuk tidak berjualan makanan yang mengandung B2. Tahun ini, kita juga akan turun memeriksa Jajanan serupa di 30 SD,” tandasnya.

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?