Di era yang serba sulit seperti sekarang ini, apalagi menyangkut tentang ekonomi, tidak jarang pedagang melakukan kecurangan terhadap barang dagangannya (makanan). Para pedagang tidak memikirkan kesehatan para konsumennya, yang dipikirkan hanya bagaimana memperoleh untung yang besar, seperti menjual makanan yang mengandung formalin dan boraks
Setelah sebelumnya ditemukan mie yang berformalin yang dijual di Pasar Kepuh Kuningan, kembali ditemukan makanan mengandung formalin dan boraks yang dijual di pasar tradisional Ciputat, Ciawi dan Pasar Luragung. Diantaranya, chicken nugget, mie basah dan bakso. Hal ini dilakukan agar makanan yang dijual terlihat segar dan tahan lama.
Menurut Kabid perdagangan, Erwin SE kepada Kuningan News, Kamis lalu mengatakan, dalam sidak ke pasar tradisional beberapa hari yang lalu, pihaknya telah menemukan beberapa jenis makanan yang mengandung formalin dan boraks. Formalin dan boraks adalah zat yang sering digunakan sebagai pengawet makanan. Padahal penggunaannya sebagai pengawet makanan sangat membahayakan.
“Formalin tidak boleh digunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan. Akibatnya jika digunakan pada pangan dan dikonsumsi oleh manusia akan menyebabkan beberapa gejala, diantaranya tenggorokan terasa panas dan kanker yang pada akhirnya akan mempengaruhi organ tubuh lainnya,” katanya.
Sementara untuk boraks kata Erwin, merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang bagus, misalnya bakso dan kerupuk. Bakso yang menggunakan boraks memiliki kekenyalan khas yang berbeda dari kekenyalan bakso yang menggunakan banyak daging. Bakso yang mengandung boraks sangat renyah dan disukai dan tahan lama.
“Jika sering mengonsumsi makanan berboraks, akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian,” papar Erwin menjelaskan.
Lebih jauh Erwin mengatakan, beberapa pedagang yang diketahui makanannya mengandung formalin dan boraks telah dipanggil untuk dimintai keterangannya. “Para pedagang telah di BAP dan telah diberikan peringatan agar tidak lagi menjual makanan yang mengandung zat yang berbahaya, seperti formalin dan boraks,” terangnya.(j’ly)
Source : http://www.kuningannews.com