Jakarta: Laju profitabilitas PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk belum tergeser selama ini. BRI sejak 2005 sukses mempertahankan diri sebagai bank pencetak laba terbesar dan memberi imbal hasil paling menggiurkan bagi pemegang sahamnya di Tanah Air.
Profitabilitas itu juga didukung tata kelola (good corporate governance/GCG) perusahaan yang baik dan bersih. Karenanya, tidak heran bila pada pengujung 2013 BRI menyabet sertifikasi ISO 9001:2008 dari badan sertifikasi LRQA (Lloyd’s Register Quality Assurance) yang telah diakreditasi badan akreditasi internasional United Kingdom Accreditation Service (UKAS) dan Komite Akreditas Nasional untuk Provision of Card Center and Complaint Handling.
“Bank BRI telah berhasil mendapatkan sertifikasi itu. Sertifikasi merupakan bentuk penilaian terhadap sistem manajemen mutu yang telah diterapkan terhadap proses produksi kartu dan penanganan keluhan nasabah yang pada akhirnya dapat menjamin kepuasan nasabah,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Jakarta, Kamis kemarin.
Selain itu, untuk kali kedua BRI juga berhasil mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 untuk Provision of Payment System by RTGS and Clearing and Remittance yang sebelumnya telah diterima pada 2012. Sertifikasi ini merupakan bentuk penilaian terhadap sistem manajemen mutu yang telah diterapkan terhadap proses sistem pembayaran menggunakan RTGS dan kliring serta proses pengiriman uang dari luar negeri atau remitansi.
Dengan pencapaian itu, hingga Desember 2013 Bank BRI telah menerima lima sertifikasi, yakni proses produksi kartu, penanganan keluhan nasabah, sistem pembayaran menggunakan RTGS dan kliring, pengiriman uang dari luar negeri atau remitansi, dan manajemen mutu untuk audit yang diterapkan. “Ditargetkan seluruh sistem operasional di BRI akan mendapatkan sertifikasi ISO pada 2017. Saat ini tersisa delapan bagian lagi yang belum terakreditasi sertifikasi ISO,” pungkas Ali. (Henri Salomo Siagian)
Sumber : http://www.metrotvnews.com