Peningkatan signifikan pengguna pesawat terbang serta jumlah frekuensi penerbangan baik domestik maupun internasional yang terjadi di Indonesia menjadi sebuah indikator yang baik bawa daya beli dan ekonomi masyarakat Indonesia meningkat.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengungkapkan, perlunya upaya ekstra untuk meningkatkan kualitas layananan pengisian bahan bakar pesawat udara melalui pembangunan, relokasi maupun renewal Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU).
“Kami berharap, dengan dijalankannya proyek-proyek di DPPU, layanan penyediaan avtur dapat semakin handal dan efisien, sehingga tidak hanya menguntungkan bagi Pertamina dan perusahaan penerbangan, namun juga mampu menjamin aksesibilitas masyrakat Indonesia,” katanya di Pulau Sambu Batam, Rabu (12/2/2014).
Karen menambahkan, Pertamina melihat signifikansi dan urgensi pelaksanaan proyek di DPPU Bandara Kualanamu, DPPU Bandara Sultan Hassanudin, dan DPPU Bandara Internasional Lombok. Ketiganya merupakan Bandara Internasional. Bahkan dua di antaranya adalah Hub Jalur penerbangan Nasional dan Internasional di wilayah Indonesia bagian Barat serta Indonesia bagian Timur.
“Tentunya, kualitas layanan penerbangan di ketiga bandara tersebut akan menjadi etalase kualitas penerbangan Indonesia di mata masyarakat internasional,” tambahnya.
Selain itu, Karen juga berharap agar DPPU Bandara Internasional di Pulau Lombok dapat dijadikan objek wisata para turis. “Karena selama ini kan orang hanya kenal Bali,” tambah Karen.
Seperti diketahui, Proyek Pembangunan DPPU Bandara Internasional Lombok di Mataram–NTB mulai dibangun 2010, selesai dan dioperasikan pada 2012.
Sumber: okezone.com