JAKARTA— Pembangunan tol di Palembang—Indralaya menggunakan teknologi khusus bernama Vacuum Consolidation Method (VCM). Tujuannya mengurangi kadar air maupun udara dalam tanah yang dominan berbentuk rawa.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Thomas Setiabudi Aden mengatakan kondisi lahan di lokasi pembangunan jalan tol ruas Palembang—Indralaya didominasi daerah rawa, yang berisiko penurunan muka tanah dalam jangka waktu tertentu. Oleh sebab itu, pihaknya menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah.
“Penggunaan teknologi dalam pembangunan jalan adalah pilihan, disini (Palembang-Indralaya) itu berada di daerah rawa yang sesuai perhitungan dalam jangka waktu tertentu pasti terjadi penurunan tanah. Untuk itu kita memilih untuk mempercepat penurunan tanah dalam waktu singkat sehingga cepat memadat,yaitu dengan VCM,” ujarnya melalui siaran pers, Kamims (03/03)
Cara yang biasa hanya dengan sistem drainase vertikal melalui Perforated Vertical Drain (PVD). Dengan teknologi VCM ini, ujarnya, air disedot melalui PVD tersebut.
Adapun VCM dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak. Caranya dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah, guna mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan.
Person In Charge (PIC) Perbaikan Tanah PT. Hutama Karya Infrastruktur Resnu Aditya mengatakan, pada uji tanah awal ditemukan bahwa dari panjang keseluhan 22 km ruas tol tersebut, dari km 0 sampai dengan km 16 kondisi tanahnya harus dilakukan perbaikan, namun dalam perkembangannya, sampai dengan km 20 membutuhkan perbaikan walaupun sifatnya hanya pada titik tertentu.
“Dengan sistem VCM ini dapat dilakukan percepatan 4 bulan dibandingkan dengan metode konvensional yaitu satu tahun,” ujarnya melalui keterangan resmi.
Dia mengklaim teknologi ini baru pertama kali digunakan dalam sejarah pembangunan tol di Indonesia. Teknologi ini juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain memiliki gangguan yang rendah terhadap kegiatan konstruksi sehingga jadwal pembangunan dapat dipersingkat, serta ramah lingkungan karena perbaikan bersifat mekanis tanpa penggunaan bahan-bahan kimia.
sumber: industri.bisnis.com