Jakarta – Pemda DKI Jakarta diharapkan mampu mendorong sektor industri kreatif yang pada akhirnya bisa menjadi daya tarik sektor ekonomi bagi jutaan anak muda di ibukota. Demikian disampaikan calon Anggota DPD RI dari DKI Jakarta, Rommy, di Jakarta Senin (6/2).
Menurutnya industri kreatif menjadi sektor yang mulai diminati oleh banyak kalangan. Industri kreatif merupakan sektor ekonomi yang berhubungan dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi.
Kadang juga dikenal dengan nama industri budaya. Misalnya yang termasuk kategorinya adalah film, musik, perangkat lunak, kerajinan, fashion, dan permainan video dan animasi.
“Saya melihat potensi sektor industri kreatif di Indonesia, khususnya di Jakarta itu sangat besar, mengingat pesatnya penggunaan informasi dan teknologi, serta banyak anak muda yang kreatif yang mampu berjaya dengan bisnis ini,” jelas Rommy.
Misalnya bisa dilihat mulai diproduksinya film animasi dari Mizan, atau aplikasi online maupungame online yang diciptakan oleh anak-anak muda Indonesia. Contohnya aplikasi “baby write number” di Nokia sebagai permainan edukatif untuk anak-anak yang mengantarkan penemunya sebagai pemenang di kontes Spanyol. Atau contoh lainnya seperti situs tokobagus online dan Kaskus yang asetnya sudah sangat besar yang penggagasnya juga anak-anak muda. Belum lagi bisnis musik, film, dan broadcasting yang juga sangat menjanjikan.
“Lihat saja Korsel yang serius menggarap sektor film dan musiknya, sehingga demam Korea sampai juga ke Indonesia,” jelas Rommy.
“Tentu saja jika ini dikembangkan dan ada support yang baik dari pemerintah, anak-anak muda tidak hanya bisa menyalurkan hobi seni budaya, tapi juga bisa mendapatkan materi dari sektor industri kreatif sejenis ini.”
Sementara realita saat ini adalah para orangtua, bahkan negara, kerap dipusingkan dengan persoalan anak muda yang kerap melanda negara maju dan berkembang. Yakni, kenakalan remaja dan tindak kriminal yang dilakukan remaja baik itu yang putus sekolah, pengangguran, maupun peserta aktif di lembaga pendidikan.
“Dengan adanya wadah untuk pengembangan industri kreatif, hal ini bisa menyalurkan energi negatif yang besar dan merusak itu menjadi energi positif yang produktif,” tandasnya.
sumber: beritasatu.com