Bekasi – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menerapkan sistem distribusi beras kepada masyarakat tidak mampu melalui sistem mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
“Mesin ATM beras tersebut akan kita tempatkan di masjid-masjid,” kata Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu di Bekasi, Selasa (7/10).
Menurut dia, cara tersebut merupakan salah satu upaya Pemkot Bekasi menyejahterakan warganya yang kurang mampu.
Ia mengaku sudah menguji langsung mesin ATM tersebut dan tertarik untuk menyebarkannya di masjid-masjid Kota Bekasi.
Syaikhu mengatakan, ATM beras itu wujudnya serupa mesin ATM uang yang dimiliki bank-bank. Akan tetapi yang nantinya keluar adalah beras seberat jumlah tertentu.
“Untuk mengakses ATM beras ini diperlukan kartu yang ketika didekatkan dengan sensor pada mesin ATM bisa mengeluarkan beras sesuai jumlah yang dibutuhkan,” katanya.
Kartu itu nantinya dibagikan kepada warga sekitar masjid yang tidak mampu. Ada pun mesin ATM beras ditaruh di masjid karena merupakan salah satu bagian dari pemberdayaan ekonomi berbasis masjid.
“Dengan cara ini, kami yakini tidak akan ada lagi warga sekitar masjid yang akan kelaparan karena bisa mendapatkan beras melalui ATM,” katanya.
Meski telah menguji coba mesin ATM beras ini, Syaikhu mengaku pemerintah masih terus menggodok konsep yang akan digunakan.
Mulai dari pendekatan jumlah beras yang dibagikan, apakah itu dihitung per jiwa atau per kepala keluarga.
Ada pun perihal pendataan jumlah warga yang berhak menerima beras ini diserahkan kepada Dinas Sosial setempat.
“Kerja sama juga perlu dijalin dengan lembaga sosial untuk pengadaan alatnya. Selain itu, tentu saja dengan para pengurus masjid yang nantinya bertanggung jawab saat implementasi di lapangan,” katanya.
Syaikhu berharap, konsep yang terus digodok ini bisa segera sempurna agar dapat direalisasikan pada tahun 2015.
Sumber: beritasatu.com