Jakarta – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) bersama tujuh perguruan tinggi sepakat untuk melakukan kerja sama penelitian, pengembangan, perekayasaan di bidang sains dan teknologi keantariksaan.
Tujuh perguruan tinggi Indonesia yang melakukan kerja sama bersama Lapan tersebut yakni Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Telkom University Bandung, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), dan Surya University Tangerang.
Penandatanganan naskah kerja sama dan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Kepala Lapan Thomas Djamaluddin dengan rektor dan perwakilan dari tujuh universitas itu di Kantor Lapan, Rawamangun, Jakarta, Kamis (8/5).
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, tujuan kerja sama ini untuk meningkatkan kompetensi sehingga bisa menunjukkan produk karya ilmiah, teknologi dan meningkatkan kualifikasi peneliti-peneliti Lapan.
“Kerja sama ini upaya untuk saling memperkuat kepada perguruan tinggi kita beri apa yang kita miliki dan dari perguruan tinggi untuk meningkatkan kualifikasi penelitian kami,” katanya di sela-sela penandatangan tersebut.
Naskah kerja sama yang diluncurkan tersebut terdiri dari enam naskah nota kesepahaman bersama antara Lapan dengan Unpad, UGM, Undana, Telkom University, Surya University dan PENS, serta tiga naskah perjanjian kerja sama antara Lapan dengan Unpad, Undip, dan Undana.
Kerja sama ini bertujuan untuk membangun dan memperkuat jejaring kemitraan, meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas riset guna menghasilkan inovasi teknologi yang dapat mengatasi permasalahan aktual dalam pembangunan.
Undana bersinergi dengan Lapan dalam pemanfaatan sains antariksa di wilayah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya. Undip bersinergi dengan Lapan dalam pemanfaatan teknologi satelit. Sementara itu, Unpad bekerja sama dengan Lapan dalam penelitian, pendidikan dan pemanfaatan iptek kedirgantaraan. Kerja sama ini juga untuk meningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Rektor Surya University Yohanes Surya mengapresiasi kerja sama ini. Menurutnya dengan kerja sama ini banyak program-program menarik yang bisa dikembangkan seperti pengembangan nanosatelit.
“Selain itu ada pula pengembangan pesawat tanpa awak dan hal-hal yang berhubungan dengan antariksaan,” ucapnya.
Sumber: beritasatu.com