Kualitas udara di Kota Dumai mulai membaik setelah hujan deras mengguyur daerah tersebut dalam dua hari terakhir, sehingga kabut asap pekat yang menyelimuti wilayah itu berangsur hilang.
“Jarak pandang kita sudah tidak lagi dibatasi oleh kabut asap. Ini terjadi karena hujan dua hari kemarin yang telah memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang terjadi,” kata Ria, warga Jalan Hasanuddin, Dumai, Senin (17/3).
Dia menyebutkan, kualitas udara di daerah tersebut pada Senin (17/3) pagi, tampak cerah dan segar dengan tidak terlihat lagi kabut asap dari kebakaran lahan dan hutan yang telah terjadi dalam dua bulan terakhir yang menyelimuti daerah itu.
Pihaknya berharap bencana kabut asap sebagai akibat dari pembakaran hutan dan lahan yang terjadi di sejumlah kecamatan di Dumai terutama di Riau, dapat segera berlalu dan warga tidak lagi direpotkan dalam menjalani kegiatan sehari-hari.
“Kabut asap ini terang saja membuat kita repot untuk berurusan diluar ruangan. Karena selain membuat mata perih, juga mengakibatkan gangguan kesehatan,” sebutnya.
Nazwarman, warga lainnya mengaku lega karena kini tidak lagi melihat kabut asap yang membatasi jarak pandang saat berkendaraan di jalan raya daerah tersebut serta dapat menghirup udara segar kembali.
“Dengan hujan yang turun deras dalam dua hari kemarin, telah membuat udara kota ini kembali segar dan asap tidak nampak lagi memutih di jalanan secara umum,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Dumai Marjoko Santoso menyatakan kualitas udara tidak lagi tercemar dengan asap karena mulai hari ini atau Senin (17/3), sudah membaik dengan pengukuran normal dibawah 100 polutan standar indeks (PSI).
“Indeks polusi udara hari ini menyebutkan kualitas udara sudah baik dan normal yaitu pada angka sekitar 90 PSI. Artinya, udara sudah tidak tercemar lagi dan baik untuk lingkungan,” kata Marjoko.
Sumber: Republika.co.id