Kelapa produksi dari Sulawesi Utara dikenal sebagai jenis kepala terbaik di dunia. Bahkan produktivitas kelapa Sulut ini pun tak berpengaruh pada datangnya elnino, karena kelapa Sulut sanggup bertahan di cuaca panas sekalipun.
“Jenis kelapa di Sulut sangat baik bertahan di cuaca panas sekalipun, jadi perkiraan elnino di tahun ini tidak akan mempengaruhi produktivitas tanaman tersebut,” kata Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulut (Apeksu), George Umpel.
Menurut George, tanaman kelapa Sulut selain bertahan di cuaca panas juga karena kontur tanah di daerah ‘Nyiur Melambai’ ini sangat subur. Produktivitas kelapa Sulut kalau pun mengalami penurunan di musim kemarau panjang, kemungkinannya sangat kecil dan tidak memberikan dampak apa-apa.
Produktivitas kelapa di Sulut setiap tahunnya terus mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor yang sangat mengkhawatirkan. Penurunan produktivitas kelapa tersebut penyebabnya antara lain bencana alam, hama penyakit dan terjadi gejolak harga kopra yang sudah tidak bisa menutupi biaya produksi.
Tingkatkan nilai produksi, petani kopra butuh 600 tungku
Petani kelapa di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) membutuhkan 600 tungku untuk mengembangkan produk turunan kopra putih di daerah tersebut. Tungku ini diperlukan untuk mendapatkan nilai tambah dalam produksi kopra putih.
“Untuk pengembangan kopra putih, petani membutuhkan sekitar 500-600 tungku agar mampu mendapatkan produksi yang cukup banyak,” kata Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sulawesi Utara (Apeksu), George Umpel. Kamis (10/4).
Dengan jumlah tungku kopra putih yang banyak, akan mampu menghasilkan 250 ton kopra putih. Harga tungku kopra putih memang lumayan mahal, sehingga Apeksu minta pemerintah menyisihkan dana dari APBD untuk pengadaan tungku tersebut.
“Pabrikan memintah kepada petani, jika mampu menghasilkan kopra putih sebanyak 250 ton secara kontinu, pihaknya bisa memberikan harga bagus,” jelas George.
Petani kopra harus didorong agar lebih sejahtera. Pihaknya meminta pemerintah membantu pengadaan tungku kopra putih dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kelapa.
“Kopra putih dua kali lebih mahal ketimbang kopra asapan, dengan biaya pengolahan lebih murah, bila petani mampu diarahkan menghasilkan kopra putih, maka kesejahteraan petani seperti yang diharapkan, mampu tercapai,” ujarnya.
Harga kopra di sentra perdagangan Kota Manado dan sekitarnya berada di kisaran Rp 7.100 per kilogram.
Sumber: merdeka.com