JAKARTA– Pemerintah menargetkan 70% proyek pembangkit listrik 7.000 megawatt dalam megaproyek 35.000 megawatt bakal mencapai tahap konstruksi dan beroperasi secara komersial tahun ini.
Megaproyek 35.000 megawatt tidak benar-benar sebesar 35.000 megawatt. Kapasitas proyek pembangkit listrik yang dibangun sebenarnya sebesar 42.529 megawatt dengan rincian 35.529 megawatt proyek baru, sisanya sebanyak 7.000 megawatt merupakan proyek yang telah berjalan yang juga bagian dari proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt yang dicanangkan di era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Proyek tersebut lebih dikenal dengan sebutan Fast Track Program tahap I (FTP-1) dan Fast Track Program tahap II (FTP-2).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, menargetkan sebanyak 70% dari proyek 7.000 megawatt bakal mencapai tahap konstruksi dan beroperasi secara komersial tahun ini.
“Diharapkan 70% di antaranya diharapkan bisa konstruksi dan bisa CoD di 2015,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Dari total proyek 7.000 megawatt tersebut, sebanyak 4.193 MW merupakan pembangkit yang dikerjakan oleh PLN. Sebagian besar proyek tersebut atau 61% telah mencapai kemajuan 75% hingga 100%, namun di luar itu terdapat 20% proyek yang baru mencapai kemajuan 0% hingga 25%.
Di luar itu, terdapat 3.218 megawatt yang dikerjakan oleh IPP. Proyek yang mencapai kemajuan 75% hingga 100% mencapai 51%.
Sumber: industri.bisnis.com