Fakta Tentang Risk Based Thinking
- Risk based thinking adalah pola pikir dalam mengembangkan, mengimplementasikan serta meningkatkan kinerja sistem manajemen berdasarkan risiko dan peluang.
- Ini berarti, sistem harus dibentuk berdasarkan:
- Prioritas yang ditentukan berdasarkan dampak risiko terhadap pencapaian obyektif.
- Prioritas yang ditentukan berdasarkan peluang-peluang untuk mencapai kelangsungan bisnis jangka panjang.
- Hal ini sesuai dengan pergeseran episentrum ISO 9001:2015:
- Lebih ke arah stratejik daripada operasional
- Pelanggan bukan lagi satu-satunya stakeholder yang harus diperhatikan (i.e. terlalu focus ke pelanggan dapat mengancam kelangsungan bisnis)
Contoh Risk and Opportunity Assessment
- Risk-based thinking:
- Bukan hal baru (sudah diterapkan di hampir semua standar sistem manajemen lainnya dan secara implisit di ISO 9001:2008 dalam bentuk preventive action).
- Sesuatu yang kemungkinan sudah dilakukan sehari-hari (mis: dalam banyak hal kita sering menghitung untung/rugi, manfaat/biaya, ancaman/mitigasi, dsb.)
- Merupakan pola pikir yang membentuk kebiasaan dan pada akhirnya membentuk budaya.
- ISO 9001:2015 tidak menysaratkan adanya suatu proses yang sistematis untuk mengimplementasikan risk base thinking ini, sehingga implementasinya dapat diterapkan secara sederhana (dalam bentuk daftar bahaya, SWOT analysis, dsb.) maupun komprehensif (dalam bentuk risk assessment) seperti pada contoh berikut.
Contoh Tabel Deskripsi Tingkat Impact
Sumber: Roni Sutrisno