JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengusulkan pembangunan dua proyek jalan tol baru kepada pemerintah melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Kedua proyek tersebut yakni proyek Jakarta—Cikampek II dan Jakarta elevated atau tol layang Jakarta.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Adityawarman mengatakan kebutuhan investasi untuk jalan tol Jakarta elevated yang diusulkan berkisar Rp10 triliun hingga Rp13 triliun. Sementara itu, kebutuhan investasi untuk proyek Jakarta—Cikampek II lebih besar lagi, mencapai puluhan triliun rupiah.
“Nanti yang mau membangunnya siapa silakan saja, yang penting itu harus ada, karena kapasitas jalan tidak bisa kita kurangi. Anda bayangkan sekarang penambahan trafik berapa, jalan kita tidak pernah bertambah. Jadi kebutuhan itu mendesak,” ujarnya, belum lama ini.
Menurutnya, panjang ruas tol untuk kedua proyek tersebut sangat tergantung pada ketersediaan tanah. Sejauh ini pihaknya mengusulkan jalan tol Jakarta elevated sepanjang 40 km, dari Sadang hingga tersambung ke tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) di Cikunir, sementara Jakarta—Cikampek II akan membentang di samping tol Jakarta—Cikampek eksisting sepanjang 60 km hingga 80 km.
Bila usulan kedua proyek itu disetujui pemerintah, ujarnya, Jasa Marga akan menggandeng investor lain untuk konstruksi. Namun, dalam konsorsium tersebut pihaknya mengincar porsi mayoritas setidaknya 60%.
Di samping itu, Adit mengatakan perseroan juga berencana untuk memprakarsai proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3 sepanjang 200 km. Namun, pihaknya masih enggan untuk merinci detail proyek tersebut.
“Kita akan usul JORR 3, muter 200 km sampai Karawang, muter Sentul, masuk ke Cikupa, masuk ke DKI Jakarta, nanti akan tersambung di sana, tapi jangan dibicarakan dulu,” ujarnya.
Selain memprakarsai ruas tol baru, JSMR juga tengah mengikuti semua lelang jalan tol yang diadakan pemerintah. Adapun ruas yang kini tengah dalam proses lelang antara lain Balikapapan—Samarinda, Manado—Bitung, Pandaan—Malang dan Batang—Semarang.
sumber: industri.bisnis.com
