Warga Negara Yang Paling Puas dengan Sistem Layanan Kesehatan Negaranya

General, PQ News
Rate this post

 

Kepuasan pengguna jasa layanan kesehatan merupakan salah satu parameter Quality sebuah sistem layanan kesehatan, bagaimana agar para tenaga kesehatan dapat menunjukkan service excellence bagi para pengguna jasanya…Berikut adalah daftar negara yang paling memuaskan sistem layanan kesehatannya…Sobat Komunitas Quality Indonesia bagaimana menurut Anda sistem layanan kesehatan di negara kita…Indonesia…

Warga Negara Yang Paling Puas dengan Sistem Layanan Kesehatan Negaranya

Sydney, Sistem layanan kesehatan di sejumlah negara di dunia dilaporkan telah mengalami kemajuan secara merata dalam kurun lima tahun terakhir. Namun sebuah survei terbaru mengemukakan bahwa pasien di Korea Selatan, Argentina dan Jepang-lah yang paling puas dengan sistem layanan kesehatan di negara mereka.
Dalam survei yang digelar dengan melibatkan 15 negara tersebut, masyarakat di ketiga negara tampak memberikan nilai tertinggi untuk kemajuan sistem layanan kesehatan nasional mereka yang terlihat signifikan sejak tahun 2008. Disusul oleh Belgia dan Australia sebagai lima besar negara yang masyarakatnya paling merasa puas dengan kemajuan sistem layanan kesehatan nasional mereka.

Sebaliknya, dari ke-15 negara tersebut, pasien-pasien di Swedia, Italia, Hungaria dan Spanyol menyatakan paling tak puas dengan layanan kesehatan nasional mereka. Sedangkan posisi keenam diduduki oleh Amerika Serikat, diikuti oleh Polandia, Jerman, Kanada dan Inggris.

Dalam survei ini, Ipsos mem-polling 12.001 responden dewasa secara online di 15 negara yang terletak di kawasan Eropa, Asia, dan Amerika Utara untuk menanyakan apakah kondisi sistem layanan kesehatan di negara mereka sudah mengalami kemajuan dalam beberapa tahun belakangan atau tidak.

Untuk setiap negara, Ipsos mensurvei sekitar 1.000 responden dewasa, kecuali di Argentina, Belgia, Hungaria, Polandia dan Korea Selatan yang masing-masing hanya diambil sampel sekitar 500-an responden. Survei ini sendiri dilakukan mulai tanggal 4-18 Januari 2013.

Peneliti meminta responden untuk memberikan penilaian terkait mudah tidaknya responden untuk mendapatkan akses dokter, dokter spesialis, rumah sakit, tes diagnosis, obat-obatan berikut pengalaman mereka ketika diberi pilihan pengobatan, kualitas pengobatan, koordinasi layanan antara satu klinik/rumah sakit dengan klinik/rumah sakit lainnya, kecepatan layanan hingga merata tidaknya penanganan staf kesehatan terhadap pasien dari berbagai latar belakang sosial maupun finansial.

“Secara menyeluruh kami melihat adanya kemajuan dalam akses layanan kesehatan di penjuru dunia. Hal ini sangat jelas,” terang John Wright, wakil direktur dan direktur manajer Global Advisor Ipsos Public Affairs yang menyelenggarakan survei ini seperti dilansir Reuters, Rabu (12/6/2013).

“Tapi elemen-elemen yang berkaitan dengan peningkatan sistem layanan kesehatan di negara-negara tertentu itu sangatlah spesifik, tergantung pada apa yang menjadi concern masyarakat di negara bersangkutan,” tambahnya.

Wright menyebutkan Korea Selatan mempunyai skor tertinggi di semua kategori. Sebaliknya masyarakat Spanyol, yang menempati ranking terbawah dalam daftar, memberikan skor terburuk dalam kategori kemudahan akses untuk mendapatkan tes diagnosis, rumah sakit, obat-obatan dan dokter spesialis termasuk pengalaman pasien dalam semua kategori.

Para pasien di Prancis juga memberikan skor yang rendah bagi sebagian besar kategori layanan kesehatan mereka, kecuali untuk akses mendapatkan tes diagnosis dan kecepatan pasien mendapatkan akses pelayanan kesehatan.

Di Polandia terlihat adanya penurunan layanan kesehatan, terutama dalam akses mendapatkan rumah sakit dan dokter spesialis. Sedangkan di Hungaria, pasien paling merasa kecewa dan tidak puas dengan ketersediaan dokter spesialis dan rumah sakit, termasuk kecepatan layanan.

Namun Swedia yang dikenal memiliki sistem layanan kesehatan universal dan penduduk dengan usia harapan hidup terpanjang di dunia justru berada di peringkat 11 karena mempunyai skor yang rendah terkait sulitnya akses pasien untuk mendapatkan dokter spesialis, tes diagnosis dan rumah sakit, termasuk layanan terkoordinir.

“Polling ini dapat membantu para staf layanan kesehatan agar mereka dapat memenuhi ekspektasi pasien. Hanya saja meski hasil survei menunjukkan bagaimana para pasien menilai sistem layanan kesehatan negara-negara mereka, hasil survei ini tidak merefleksikan bagaimana sistem layanan kesehatan suatu negara dibandingkan negara lainnya,” pungkas Wright.

http://health.detik.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?