Tambah Pembangkit 35.000 MW, RI Butuh 200 Juta Ton Batu Bara/Tahun

Rate this post

Jakarta -Dari 35 ribu megawatt pembangkit listrik yang akan dibangun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), 65% adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Indonesia butuh tambahan batu bara untuk pembangkit ini.

Lewat tambahan PLTU ini, maka Indonesia membutuhkan 200 juta ton batu bara tiap tahun.

“Saat ini konsumsi batu bara dalam negeri, khususnya untuk pembangkit listrik masih sekitar 90 juta ton, dengan produksi batu bara tahun ini sekitar 400 juta ton,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM R Sukhyar, di kantornya, Jumat (14/11/2014).

Sukhyar mengatakan, dengan terus bertambahnya pembangkit-pembangkit listrik terutama yang berbahan bakar batu bara, membuat kebutuhan batu bara meningkat menjadi 115 juta ton/tahun.

Bahkan dalam 5 tahun ke depan, dengan tambahan 35.000 MW pembangkit baru, total kapasitas listrik menjadi 85.000 MW dalam lima tahun ke depan. Ini memnutuhkan batu bara hingga 200 juta ton.

“Kebutuhan batu bara dalam negeri terus meningkat, apalagi pemanfaatannya dari batu bara jadi gas (CBM) dan tambahan 35.000 MW, yang 65%-nya PLTU. Sehingga diperkirakan kebutuhan batu bara akan meningkat sebanyak 200 juta ton per tahun,” katanya.

Dengan terus meningkatnya kebutuhan batu bara dalam negeri, membuat pemerintah akan membatasi produksi batu bara dengan mematok hanya 400 juta ton per tahun.

“Kita batasi produksinya sekitar 400 juta ton per tahun, ini juga untuk menjaga keberlanjutan pasokan batu bara nasional,” tutupnya.

Sumber: finance.detik.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?