bisnis coffee shop

Rahasia Bisnis Coffee Shop yang Diminati Anak Muda

Rate this post

Coffee Shop merupakan istilah yang digunakan untuk suatu tempat yang menyuguhkan berbagai macam aneka minuman, terkadang juga menjual makanan, yang sebagian besar berbahan dasar biji kopi atau biasa dikenal dengan istilah espresso based. Beberapa waktu belakangan ini, sekitar 4-5 tahun terakhir, bisnis Coffee Shop dapat dikatakan cukup menjamur, sebagai contoh beberapa yang cukup familiar di kalangan masyarakat, khususnya anak muda, seperti Kopi Janji Jiwa, Kopi Kenangan, Fore Coffee, Coffee Toffee, dsb. Lebih lanjut, dikutip dari hariannusa.com, pada tahun 2015 International Coffee Organization (ICO) merilis data pertumbuhan jumlah peminum kopi di Indonesia, yaitu sebesar 8%, lebih besar daripada pertumbuhan dunia yang hanya mencapai 6%. Selaras dengan ICO, data Hasil Proyeksi Konsumsi Kopi di Indonesia yang dirilis oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian yang dirilis pada tahun 2018 pun menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi kopi nasional selama 4 tahun terakhir. Ratarata pertumbuhan konsumsi kopi nasional mencapai angka 2,49%.

Berkaca dari pemaparan sebelumnya, sudah sewajarnya banyak orang yang merasa bahwa membuka bisnis Coffee Shop dapat menjadi salah satu pilihan peluang bisnis yang menjanjikan serta dapat berkelanjutan. Lebih lanjut, apabila pembaca merupakan salah satu dari orang yang tertarik menggeluti dunia bisnis Coffee Shop, maka tentu ada aspek-aspek yang perlu dipersiapkan sebelum mulai melangkah maju agar tidak clueless pada saat menjalaninya. Berikut akan dipaparkan aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan ketika memutuskan memulai bisnis Coffee Shop.

Pertama, dan yang paling utama, branding. Sederhananya, branding dapat didefinisikan sebagai praktik pemasaran di mana perusahaan menciptakan nama, simbol, atau desain yang mudah diidentfikasi sebagai milik perusahaan. Tak berbeda seperti bisnis pada umumnya, branding memegang peranan penting yang menentukan sesukses apa suatu bisnis. Sebab, branding-lah yang menjadikan konsumen mengenal apa yang kita jual serta membuat konsumen dapat mengetahui perbedaan produk kita dengan produk lain. Sebagai contoh, kopi kenangan, yang sekarang merupakan perusahaan kopi non waralaba dengan laju pertumbuhan tercepat di Indonesia. Sebelumnya, founder dari Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, pernah merintis sebuah bisnis resto bernama Lewis & Caroll. Akan tetapi tidak mampu bertahan dikarenakan nama tersebut menurut konsumen terkesan menyeramkan dan mahal. Belajar dari pengalaman itu, Edward Tirtanata tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Maka dari itu, saat ia berencana membuka bisnis di bidang food and beverage untuk kedua kalinya dia berusaha untuk mencari nama produk yang sederhana namun cukup catchy di telinga konsumen, dan akhirnya diputuskan untuk menamai produk kopinya dengan nama Kopi Kenangan.

Kedua, desain gerai yang autentik. Bayangkan diri anda sedang berjalan-jalan di suatu pusat perbelanjaan, di kiri anda terdapat restoran cepat saji KFC dan di kanan anda terdapat McD. Secara otomatis, anda pasti dapat dengan mudah membedakan yang mana KFC dan yang mana McD bahkan sebelum melihat nama dari produk tersebut. Dengan melihat simbol-simbol, tone warna yang dominan yang dipakai dari keduanya sudah menjadi informasi yang cukup untuk mengetahuinya. Lebih lanjut, terkait dengan bisnis coffee shop, salah satu contoh yaitu coffee toffee. Ketika memasuki gerai coffee toffee, dimanapun gerai tersebut berada, kita akan disuguhkan dengan tata letak dan furniture yang didominasi oleh warna coklat dengan pencahayaan yang didominasi warna kuning. Selain itu, terdapat simbol-simbol yang cukup identik dengan coffee toffee, salah satunya adalah ”Yes I Drink Indonesian Coffee” membuat desain gerai dari coffee toffee menjadi semakin autentik. Contoh lainnya dapat kita lihat dari Fore Coffee. Pada setiap gerainya, Fore Coffee selalu menggunakan warna dominan putih pada dinding dan juga pencahayaannya dengan tambahan hiasan daun berwarna hijau. Selain itu, mesin Kopinya pun juga dibalut menggunakan warna putih agar tone warna dasar, yakni putih, tidak berubah.

Ketiga, penetapan harga. Harga yang murah tidak selalu membuat produk kita dibanjiri pembeli. Sebab, dalam ilmu ekonomi, ada konsep yang menjelaskan bahwa semakin tinggi daya beli seseorang maka ia akan semakin mengurangi intensitas untuk membeli barang yang harganya murah. Adapun kaitannya dengan artikel ini adalah bagi masyarakat, khususnya yang bermukim di area perkotaan, membeli kopi, bukan saja tentang kopi itu sendiri, melainkan tentang kebanggaan, simbol dari gaul dan keren, dsb. Maka dari itu, setelah membahas tentang branding dan desain gerai yang autentik, penetapan harga juga menjadi aspek yang penting. Sebagai contoh, misalnya cost membuat kopi sebenarnya tidaklah besar, sekitar 3000-6000 rupiah, jangan terburuburu menetapkan harga yang dekat dengan cost dengan harapan pembeli akan datang membanjiri.

Alih-alih langsung menentukan harga, alangkah baiknya diadakan riset terlebih dahulu. Calon pelanggan tidak akan keberatan membayar harga yang terbilang agak jauh dari cost asalkan memang worth. Maksud dari worth adalah kita menyediakan pelayanan terbaik, mulai dari branding yang menarik hingga desain gerai yang autentik.

Sebenarnya, masih banyak aspek yang perlu dipersiapkan pada saat kita memutuskan memulai bisnis, bukan hanya bisnis coffee shop tetapi bisnis secara umum. Akan tetapi, menurut pendapat pribadi, ketiga hal, spesifik untuk bisnis coffee shop, yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu branding, desain gerai, dan penetapan harga menjadi aspek-aspek fundamental yang menentukan apakah bisnis coffee shop anda akan berhasil serta berkelanjutan atau tidak.

 

PENULIS: Muhammad Hanif Ridho 

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?