PQ News – Pembukaan Jalan di Hutan Mendorong Degradasi Kawasan

PQ News
Rate this post

Pembukaan jalan hutan berpengaruh kepada kelestarian dan masa depan hutan, termasuk keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, serta masyarakat asli (adat) yang berdomisili dan hidup tergantung kepada hutan tersebut.

Pembukaan jalan hutan yang sembrono dan didorong oleh motif kepentingan ekonomi semata terbukti telah membuka “Kotak Pandora”.  Di hutan tropis, pembukaan hutan biasanya akan ditindaklanjuti oleh invasi para pemburu satwa, penggali bahan mineral, perambah dan spekulan tanah.  Demikian pula, pembukaan jalan tanpa perencanaan jangka panjang turut mendorong timbulnya dampak ikutan seperti bencana longsor, potensi banjir dan mendorong konversi alih fungsi hutan untuk peruntukan lainnya.

Sebagai contoh di wilayah Amazon Brasil, 95% dari deforestasi dan kebakaran lahan terjadi sepanjang 50 km pada jalan yang membentang.  Di Suriname, operasi penggalian emas ilegal terjadi di dekat jalan hutan.  Di Afrika tropis, kegiatan perburuan liar satwa meningkat secara drastis disepanjang jalan hutan dan berakibat buruk terhadap populasi gajah, jenis-jenis primata dan jenis mamalia besar lainnya.

Hutan tropis di dunia yang berada di negara-negara sedang berkembang terancam akibat rencana ekspansi pembangunan ekonomi, eksploitasi sumberdaya alam yang intensif dan perkembangan jumlah populasi yang meningkat pesat.  Di banyak negara berkembang pembangunan infrastruktur sering diasosiakan dengan operasi pembalakan di hutan (logs industry), jaringan pipanisasi dari operasi minyak dan gas, pengembangan perkebunan, pertambangan.

Di beberapa negara-negara tropis, aksi pembukaan jalan hutan umumnya dibiayai oleh negara donor atau institusi pemberi pinjaman dengan motif ekonomi yaitu pengembangan wilayah dengan melalui ekspansi pengembangan infrastruktur. Ketika jalan mulai beroperasi berbagai praktik ilegal mulai memasuki dan mengokupasi wilayah hutan.  Praktik penegakan hukum yang rendah telah menyebabkan problem lingkungan yang serius di wilayah-wilayah tertentu di hutan.

Beberapa Dampak yang Terjadi

Dari perspektif ilmu biologi, hutan hujan memiliki karakteristik dan arsitektur yang rumit, yang telah menciptakan kestabilan mikroklimat dan sistem ekologisnya sendiri.  Kondisi ini telah menciptakan ribuan spesies yang tergantung dan hidup dalam relung yang diciptakan oleh hutan.  Hutan juga menyediakan naungan bagi kehidupan berbagai spesies yang rentan terhadap dampak pembukaan hutan.

Jika hutan dibuka, hutan menjadi terbelah (fragmented) yang menyebabkan berbagai spesies seperti mamalia, reptil, burung sangat rentan terhadap perburuan, terlindas ketika sedang berada di jalan, meningkatnya serangan pemangsa maupun terganggu dengan berbagai aktivitas manusia.

Pembukaan hutan juga mengakibatkan ancaman terhadap fisik bentang lahan.  Tingkat curah hujan yang intensif dan drainase yang buruk akan menjadi penyebab dari meningkatnya erosi dan aliran air permukaan (run-off). Sedimentasi yang terjadi akibat pergerakan aliran air menyebabkan perubahan bentang aliran air semula.  Akibatnya hal ini berdampak serius kepada fauna-fauna akuatik yang hidup di perairan seperti sungai maupun di danau.

Pada musim kemarau, proyek pembukaan jalan rentan terhadap terjadinya polusi udara yang disebabkan oleh lepasnya partikel-partikel seukuran debu yang sebelumnya berada di permukaan tanah.  Pada saat musim hujan, logam berat dan polutan lain yang berada di sepanjang jalan rentan terbawa oleh aliran air yang dapat menyebabkan sungai maupun aliran air menjadi keruh dan mengandung logam berat.  Cemaran ini akan berdampak buruk terhadap spesies ikan, amfibi, invertebrata termasuk kepada manusia yang tinggal dan memanfaatkan sungai.

Aktivitas perburuan yang dilakukan oleh manusia di dekat dan sekitar jalan, telah menciptakan  “zona kematian” bagi satwa sejauh 5-10 km dari jalan.  Jalan sendiri juga menjadi tempat kematian bagi satwa yang memiliki pergerakan lambat dan berpenglihatan rabun.

Jalan juga menjadi pembatas bagi pergerakan fauna, seperti berbagai jenis insekta seperti kumbang, semut, kupu-kupu, amfibi, reptil, burung, kelelawar, jenis-jenis mamalia kecil dan berbagai fauna yang rentan.  Fragmentasi yang disebabkan oleh jarak lebar badan jalan (>30 m), berpengaruh terhadap terjadinya isolasi habitat yang mendorong satwa-satwa tertentu rentan terhadap kepunahan.  Mamalia seperti gajah, leopard, harimau, badak, tapir merupakan contoh beberapa satwa yang terancam akibat fragmentasi habitat yang terjadi.

Sebaliknya dalam sebuah penelitian di Amazon telah dijumpai munculnya jenis-jenis spesies asing seperti katak invasif, semut, liana yang masuk melalui koridor yang dibuka.  Berbagai jenis spesies asing ini kemudian menginvasi habitat yang ditempati oleh jenis-jenis spesies asli hutan.

Pembukaan hutan juga berpengaruh kepada kehidupan masyarakat asli yang hidup tergantung kepada hutan.  Selain mengalami gangguan karena tidak dapat lagi secara leluasa melakukan perburuan tradisional, -baik karena kompetisi dengan pemburu dari luar yang menggunakan alat yang lebih canggih dan berkurangnya satwa yang dapat diburu-, mereka amat rentan terhadap bahaya penyakit.

Sebagai contoh di Ekuador ditemukan penyebaran bakteri patogen 2-8 kali lebih tinggi di desa-desa yang berada di dekat jalan daripada di desa-desa yang lebih jauh.  Demikian juga penyebaran berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria dan HIV dilaporkan meningkat di area yang berdekatan dengan jalan seperti yang terjadi di India, Brasil dan Uganda.

Perlu Kehati-Hatian

Meskipun pembangunan jalan penting bagi aktivitas manusia dan mendorong pembangunan ekonomi, sering dijumpai bahwa praktik pembukaan jalan didorong oleh perencanaan yang minim yang pada akhirnya menghasilkan kehancuran.

Dalam beberapa dekade terakhir pembukaan jalan di hutan terjadi secara masif di wilayah Amerika Latin, Asia Selatan, Asia Tenggara dan Afrika Tropis untuk berbagai kepentingan. Meningkatnya investasi dari China untuk membuka akses kepada sumber mineral pertambangan dan sumber-sumber kayu menjadi salah satu pendorongnya. China memerlukan suplai berbagai jenis mineral pertambangan dan kayu untuk menghidupi dan memenuhi perkembangan industrinya yang berukuran raksasa.

Pembukaan jalan harusnya dilakukan melalui prinsip kehati-hatian.  Mengelola area-area penting seperti hutan yang memiliki HCVF (High Concervation Value Forest) tinggi, cagar-cagar alam dan taman nasional, hutan lindung dan kawasan-kawasan penting lainnya harus menjadi prioritas bagi pengambil kebijakan.  Demikian pula harus mempertimbangkan dampak sosial, ekonomi dan budaya yang terjadi.  Pembukaan jalan di hutan harus mempertimbangkan manusia yang tinggal didalamnya seperti masyarakat asli.

Pengembangan area untuk kepentingan manusia, sewajarnya dilakukan dengan meminimalisasikan kontak dengan hutan primer.  Ketika jaringan jalan dibuka untuk pengembangan wilayah, maka dampaknya tidak saja berlaku saat jalan tersebut mulai dioperasikan, tetapi perlu memikirkan dampak jangka panjang yang bakal terjadi.

 

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?