PQ News – Jajanan di Sekolah yang Berformalin

PQ News
Rate this post

PASURUAN – Penggunaan bahan kimia berupa formalin dan boraks pada jajanan anak sekolah masih ditemui di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Hal itu terungkap saat petugas dinas kesehatan setempat menginspeksi dua sekolah, yakni SD Negeri 1 Karang Sentul dan SD Negeri Tebas di Kecamatan Gondangwetan.

Setelah mengambil sampel dari pedagang yang menjual makanan olahan di kantin sekolah, tim yang terdiri dari lima orang itu melakukan uji laboratorium di halaman sekolah. “Dengan uji sampel di hadapan siswa, kita harapkan mereka dapat mengetahui bahan-bahan apa saja yang terdapat dalam makananan yang biasa mereka makan,” kata Kepala Bidang Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan Pasuruan Sri Wahjoendari.

Dari sampel makanan olahan diketahui penggunaan bahan pengawet formalin. Seperti pada makanan cireng atau sejenis makanan berbahan tepung tapioka ditemukan kandungan formalin dengan kadar 0,6 persen. Sedang pada ayam gorengan dan cikang ayam atau sejenis olahan tapioka bercampur daging ayam juga menggunakan boraks.

Di hadapan siswa, petugas menjelaskan beberapa dampak yang dapat ditimbulkan jika mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin dan boraks, di antaranya akan mengakibatkan gangguan pencernaan, dengan gejala pusing dan muntah. “Dan dampak berkepanjangan juga bisa mengakibatkan gangguan ginjal dan kanker,” kata Sri.

Usai uji sampel, petugas dari dinas kesehatan maupun pihak sekolah bersama-sama mendatangi sejumlah pedagang makanan olahan untuk mengingatkan agar mereka tidak menjual makanan yang mengandung formalin maupun boraks. “Kita mengimbau agar orangtua juga bisa membekali anak-anaknya makanan yang sehat saat sekolah, agar tidak membeli jajanan sembarangan,” ungkap Kepala Sekolah SDN 1 Karang Sentul, Minuk Budiarti.

Sementara itu sebagian siswa menyatakan sangat senang mengonsumsi makanan olahan yang diduga mengandung formalin maupun boraks tersebut. Selain rasanya yang gurih dan enak, harganya cukup murah. “Satu ayam goreng kecil ini harganya lima ratus rupiah saja,” ujar Didit, siswa kelas IV SD Negeri 1 Karang Sentul.

 

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?