Pascahujan Abu, Kualitas Air Sumur Diuji

Rate this post

SLEMAN – Hujan abu vulkanik Gunung Kelud yang mengguyur wilayah DIY dikhawatirkan berdampak terhadap pencemaran air sumur. Untuk memastikan kualitas air layak diminum, instansi terkait akan melakukan pengujian.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Sleman, Ephipana Kristiyani mengatakan, tes ini dilakukan dengan metode sampling. “Kami mengambil sampel air di 17 kecamatan. Sekarang sedang diuji di laboratorium,” terangnya, Selasa (18/2).

Pengujian dilakukan melalui parameter kimia dan fisika dengan mengukur tingkat keasaman, sulfur, dan hidrogen sulfida. Uji ini menyasar sumur yang terbuka. Sebab saat kejadian hujan abu pada Jumat (14/2) lalu, banyak warga yang tidak sempat menutup sumur.

Ephi menyarankan pemilik sumur yang terkena abu vulkanik agar melakukan pengurasan terlebih dulu. Sebab air yang terkontaminasi abu dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Dia melanjutkan, mengacu Peraturan Menteri Kesehatan nomer 416 tahun 1990 ada beberapa syarat standar air yang layak digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Di antaranya tidak berwarna, jernih, rasanya tawar, dan memiliki tingkat keasaman netral di kisaran 6,5–8,5.

Selain itu, air juga disyaratkan tidak boleh mengandung bakteri dan zat kimia beracun.

 

 

 

Sumber: suaramerdeka.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?