Bisnis Proses

Pasang Surut Semangat Bisnis Hingga Ingin Mencoba Lagi

Rate this post

Menjadi orang sukses mungkin adalah impian setiap orang. Namun wujud nyata aksi yang dilakukan oleh setiap orang bisa saja berbeda-beda. Merintis sebuah bisnis bisa menjadi salah satu jalan yang kita tempuh untuk mencapai kesuksesan itu. Namun terkadang kita belum berani mencoba dan melangkah dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkannya.

Pasang dan surutnya semangat menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keberlanjutan kita merintis bisnis. Ketika semangat kita tinggi, kita bisa menghadapi berbagai rintangan dan menyusun strategi dalam menghadapinya. Namun ketika semangat kita merintis bisnis melemah, kita bisa merasa stuck  hingga memilih untuk berhenti dan tidak melanjutkannya. Penulis pernah mengalami hal tersebut berulang kali. Pada kesempatan kali ini saya ingin sharing tentang pengalaman bisnis saya.

Terkadang semangat memulai bisnis naik ketika mulai bisnis saya mulai diminati banyak orang, tetapi ketika peminat mulai menurun, saya kehabisan strategi untuk promosi, mulai merasa ada yang salah dengan bisnis yang dijalani. Tidak jarang saya merasa minder dengan bisnis orang lain yang serupa tetapi jalannya lebih lancar dan stabil, padahal itu hanya dilihat dari kacamata diri sendiri.

Saya memulai bisnis dengan berjualan kecil-kecilan sejak di bangku Sekolah Menengah Kejuruan. Saya berjualan snack yang dibungkus sendiri dengan harga seribu rupiah. Saya juga pernah berjualan donat dan jajanan pasar di sekolah, guru-guru saya pun mengetahuinya. Teman-teman saya juga menanti jualan saya. Terkadang mereka menyayangkan jika saya tidak berjualan di hari tertentu.

Hal tersebut tidak mengganggu sekolah saya. Bahkan guru saya menanyakan apakah dagangan saya habis hari itu. Hal tersebut membuat saya semangat untuk menabung dan mengumpulkan uang untuk kebutuhan saya. Namun, adakalanya saya mulai malas berjualan karena tugas semakin banyak dan ujian semakin dekat. Akhirnya, saya mulai tidak rutin berjualan makanan.

Saya bersama salah satu teman pernah membuka sebuah online shop bersama-sama. Menjual berbagai macam busana, seperti baju, jilbab, kaos kaki dan lain sebagainya. Online shop  kami pun mulai mendapatkan customer baik dari kalangan teman sendiri atau orang yang belum kami kenal. Namun, kembali lagi ada naik turunnya semangat dalam berbisnis. Lambat laun kita semakin jarang melakukan restock barang dan promosi. Biasanya kami mengambil barang dari supplier kami dan juga dari pasar-pasar yang ada daerah kami. Tidak berjalan lama, online shop kami kembali vakum hingga saat ini.

Memasuki dunia perkuliahan adakalanya saya mulai berjualan lagi, saya menjual kue-kue jajanan pasar. Dijual di kantin kejujuran fakultas. Sebetulnya, bukan semacam kantin, tetapi banyak dagangan dana usaha (danus) yang dijual dan ditinggalkan di tempat ini. Hal itu saya lakukan berdasarkan pengalaman mengikuti acara pengumpulan dana kegiatan untuk suatu event  di kampus. Setelah danus selesai, saya berjualan lagi dengan modal sendiri.

Lagi dan lagi, hal itu tidak berjalan lama. Saya masih belum bisa menemukan cara untuk to be continue  di setiap saya memulai bisnis. Saat ini saya sedang membuka online shop lagi yang menjual hanya satu produk yaitu detoks tubuh yang berupa plester kaki. Customer saya dari kalangan teman kompleks rumah, teman kampus, keluarga, hingga orang yang belum saya kenal. Saya mempromosikannya melalui story WhatsApp, instagram, dan juga instagram pribadi untuk online shop saya. Saya juga menjualnya di akun shopee saya, akan tetapi masih 0 terjual hingga saat ini.

Saya tahu kendala saya hingga saat ini salah satunya adalah promosi. Saya belum melakukan promosi yang optimal. Mulai jarang membuat story tentang produk saya, bahkan di instagram khusus online shop tersebut pun jarang. Beberapa kali saya juga belum bisa memenuhi pesanan karena customer pesan secara mendadak.

Saya memiliki target sebelum tahun 2020 berakhir, saya ingin memiliki setidaknya satu bisnis yang ingin saya lanjutkan dalam jangka waktu yang lama. Saya masih memilah-milah produk yang akan dijual, tipe bisnis, dan juga strategi awal promosinya. Beberapa produk mulai melintas di kepala saya seperti menjadi reseller skincare, membuat food-dessert atau makanan yang lain, atau bisa juga melanjutkan usaha cetak stiker, MMT, dan kawan-kawannya. Sebenarnya beberapa kali saya dapat pesanan MMT dan stiker, dan saya menyanggupi karena saya memiliki basic bisa mendesain menggunakan corel draw.

Ayah saya wiraswasta yang membuka jasa cetak, akan tetapi beberapa orderannya yang bisa saya kerjakan, dilimpahkan ke saya. Hal tersebut melatih saya untuk membuka bisnis yang serupa, akan tetapi di lain sisi saya ingin mencoba bisnis lainnya. Saat ini saya masih menjadi mahasiswa semester awal, harapannya saya bisa membuat satu bisnis dan melanjutkannya secara kontinu. Saya ingin menjadi young entreprenur mulai dari usia saya sekarang. Menjadi seorang pebisnis adalah to do list  dan target saya sebelum akhir tahun ini.

Penulis : Intan Muslimah

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?