Mewujudkan Pendidikan Nasional yang Berkualitas (1)

Rate this post

Suatu bangsa akan maju jika pendidikannya baik dan berkualitas. Untuk menciptakan sesuatu yang berkualitas, dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang besar. Begitupun  halnya dengan pendidikan, untuk mencapainya dibutuhkan usaha dan dana yang sangat besar demi menciptakan pencapaian atau hasil yang berkualitas. Sebaliknya, suatu bangsa akan hancur jika pendidikannya buruk. Karena dari pendidikanlah lahir generasi muda yang akan bertanggung jawab terhadap negara ini. Negara-negara yang dikenal sebagai negara yang besar dan maju saat ini mampu menjadi seperti kondisi sekarang ini karena keberhasilannya menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi warganya. Hasil dari pendidikan yang berkualitas ini membentuk manusia-manusia yang sangat cerdas dan unggul yang memiliki semangat dan motivasi tinggi untuk berkontribusi demi kemajuan bangsanya.
Yang kita rasakan sekarang adalah adanya ketertinggalan dalam kualitas pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh setelah kita membandingkannya dengan negara lain. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia. Dan masih menurut survey dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. Hal ini dapat dijadikan indikator masih rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP). Pendidikan memang telah menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kita seharusnya dapat meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan sumber daya manusia di negara-negara lain.
Siapapun yang mengetahui hal ini tentu saja akan merasa prihatin dengan kondisi bangsanya. Akan timbul pertanyaan disetiap benak, kemanakah anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dibawa? Apa yang sudah dilakukan Pemerintah dalam melaksanakan amanat UU Sisdiknas Tahun 2003 dan UUD 1945? Kita tidak dapat menyalahkan Pemerintah sepenuhnya. Pemerintah telah berusaha melaksanakan amanat UU Sisdiknas Tahun 2003 dan UUD 1945, namun dalam pelaksanaannya masih terdapat hal-hal yang tidak diinginkan seperti penerapan visi dan misi Pendidikan Nasional yang tidak terlaksana sebagaimana mestinya. Pemerintah  sangat memperhatikan pendidikan, melalui Departemen Pendidikan Nasional, Pemerintah yakin akan mampu mewujudkan visi besarnya yaitu : Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif dan berahlak mulia.  Apalagi Visi tersebut diturunkan ke dalam misi-misi yang sangat optimis, yaitu : (1) Menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar; (2) Mewujudkan sistem pendidikan efektif, efisien, dan bertanggung jawab; (3) Mewujudkan pendidikan nasional yang merata dan bermutu.
Namun pelaksanaan Pendidikan Nasional bukan hanya merupakan tanggung jawab Pemerintah belaka. Hendaknya untuk menuju Pendidikan Nasional yang berkualitas ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dunia usaha/industri, warga sekolah, LSM dan seluruh stakeholder. Warga masyarakat memiliki peranan yang amat penting dalam pelaksanaan Pendidikan Nasional. Masyarakat dalam konteks ini berperan sebagai subjek atau pelaku pendidikan, tanpa adanya kesadaran masyarakat akan pendidikan, maka negara tidak akan berkembang, kita akan  tergantung pada orang atau negara lain yang jauh lebih berkembang dari kita. Dari masyarakat itu pula dilahirkan anak-anak, generasi baru bangsa ini. Pada dasarnya pendidikan adalah usaha orang tua atau generasi tua untuk  mempersiapkan anak atau generasi mudanya agar nantinya dapat hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya secara baik. Sasaran utama pendidikan adalah anak-anak, generasi muda bangsa yang akan menjadi tonggak tengah penopang kehidupan bangsa di masa depan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: hery-az.blogspot.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?