Jadikan Siapa Saja Menyukai Anda…(bagian 2-selesai)

Rate this post

Beberapa tips psikologis berikut agar Anda dapat disukai yang dapat Kita aplikasikan dalam memberlakukan pelanggan Anda sehingga mencapai first impression yang “manjur” kepada  pelanggan Anda tersebut

Tips-tips berikut adalah:

6.  Komunikasi

Komunikasi menciptakan saling percaya, dan memungkinkan Anda untuk membangun jembatan psikologis terhadap seseorang. Percakapan menjadi lebih positif dan nyaman ketika dua orang berusaha untuk saling menyesuaikan. Sebagaimana kita cenderung untuk menyukai seseorang yang memiliki minat yang sama, secara tidak sadar kita juga cenderung untuk menyukai orang ketika orang itu “berpenampilan seperti kita”. Ini artinya, ketika seseorang melakukan gerakan seperti kita, atau menggunakan perkataan atau ungkapan seperti yang kita gunakan, kita cenderung untuk menganggap ia sebagai orang yang menyenangkan. Dibawah ini merupakan petunjuk penting untuk memulai dan membangun komunikasi:

  • Menyamakan Sikap dan Gerakan Tubuh : misalnya apabila seseorang memasukkan salah satu tangannya di saku, Anda juga memasukkan tangan Anda ke saku. Apabila ia melakukan gerakan tertentu dengantangannya, setelah beberapa saat dan tidak mencolok, Anda juga melakukan gerakan serupa.
  • Menyamakan Gaya Bicara : Berusahalah untuk menyamakan kecepatan berbicara dengannya. Apabila ia berbicara lambat, dengan nada yang santai, Anda pun juga melakukan hal yang sama. Apabila Ia berbicara cepat, Anda juga mulai berbicara cepat.

7. Biarkan Dia Menolong Anda

Penelitian tentang karakter manusia mengungkapkan bahwa orang-orang tidak menyukai seseorang yang pernah menyakiti diri mereka. Tetapi silahkan dicatat, saya tidak mengatakan bahwa kita suka menyakiti orang-orang yang tidak kita sukai, meskipun hal boleh jadi hal ini terjadi. Persoalan yang ingin dikemukakan disini adalah, ketika kita menyakiti orang lain, baik disengaja atau tidak, secara tidak sadar kita terdorong untuk tidak menyukai orang itu. Ini merupakan  sebuah upaya untuk mengurangi konflik (Teori konflik kognitif sebagaimana yang berlaku disini menyatakan bahwa kita merasa tidak nyamanketika kita melakukan sesuatu yang tidak sejalan dengan cara kita melihat diri sendiri. Karena itu, untuk mengurangi konflik batin ini kita berusaha merasionalkan tindakan kita agar tetap sejalan dengan konsep diri kita). Adapun konflik internal yang muncul adalah, “Kenapa saya melakukan perbuatan tersebut terhadap orang ini?” Maka rasionalisasinya menjadi, “Saya harus melakukannya karena saya benar-benar tidak menyukainya, maka sudah sepatutnya kalau saya melakukannya. Demikian pula sebaliknya. Kita lebih  menyukai seseorang setelah berbuat kebaikan padanya. Apabila kita menolong seseorang, kita cenderung untuk memiliki perasaan positif terhadapnya.

Apabila Anda dapat menjadikan dia untuk sedikit membantu Anda, maka perbuatannya itu dapat memunculkanperasaan senang dan hangat terhadap Anda. Seringkali, dalam usaha kita untuk menjadikan seseorang menyukai kita, kita membuat kesalahan dengan cara berbuat kebaikan kepadanya. Meskipun ia menghargai kebaikan Anda dan menganggap Anda orang yang baik, tetapi perbuatan Anda itu tidak menjadikan dia lebih menyukai Anda, sekalipun boleh jadi Anda dipandang lebih menyenangkan. Apa yang Anda perlukan terhadap dirinya adalah supaya dia menyukai Anda, tidak sekedar percaya bahwa Anda orang yang baik. Hal ini dapat dilakukan dengan cara agar dia berbuat sesuatu kepada Anda, bukan dengan cara Anda berbuat sesuatu kepadanya.

8. Dia Hanyalah Manusia

Melihat orang yang Anda kagumi melakukan tindakan yang bodoh atau canggung menyebabkan Anda akan lebih menyukainya. Berlawanan dengan pendapat kebanyakan orang, sosok yang tampil dengan sempurna dan percaya diri tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Artinya, penampilan seperti itu jarang membuat Anda semakin disukai dan ditanggapi secara positif. Apabila Anda ingin terlihat lebih menyenangkan, lakukanlah sesuatu yang canggung dan menggelikan, dan tertawakanlah diri sendiri. Jangan berusaha untuk mengabaikannyadan pura-pura tidak terjadi. Humor dengan cara merendahkan diri sendiri merupaka cara yang ampuh untuk menjadikan Anda menarik dalam pandangan orang lain.

Ketika Anda menampilkan diri di depan orang lain dengan cara yang tidak serius, perbuatan ini menyebabkan orang-orang merasa lebih dekat kepada Anda dan mereka ingin mendekati Anda. Tak seorang pun yang menyukai seseorang yang pamer atau orang yang mengagumi diri sendiri dan ingin menciptakan kesan bahwa ia adalah orang yang sempurna. Kita cenderuung untuk menyukai dan tertarik kepada orang yang tidak mementingkan diri sendiri dan angkuh. Memperlihatkan kepada orang lain bahwa Anda dapat menertawakan diri sendiri menyebabkan Anda jauh lebih disukai. Jika kita berusaha untuk kelihatan dingin dan “penting”, orang-orang melihat kita sebagai orang yang serius, dan suasana keyakinan diri yang semu ini sesungguhnya sangat memuakkan.

Aspek dari karakter manusia ini membingungkan sebagian orang karena kenyataannya kita menyukai orangb yang percaya diri; dan kita tertarik padanya. Tetapi kita tahu bahwa orang yang percaya diri tidak memerlukan pengakuan dunia bahwa dia adalah orang yang hebat. Maka, orang yang suka membual dan angkuh sesungguhnya adalah orang yang dalam batinnya merasa kecil, dan secara naluriah, kita seringkali tidak tertarik terhadap orang semacam ini. Orang yang percaya diri dan merasa aman adalah orang yang pandai menertawakan kesalahannya sendiri dan tidak takut dengan penilaian orang-orang bahwa dirinya hanyalah seorang manusia. Maka Anda dapat melihat, mereka jarang terlibat konflik dengan orang lain. Dengan tidak menempatkan diri kita secara serius dan mengakui kesalahan-kesalahan dan kekhilafan kita, berarti kita menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah orang yang percaya diri.

9. Sikap Positif

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kita menyukai orang yang memiliki kesamaan dengan kita. Tetapi dalam aturan ini ada kekecualian. Tak seorang pun yang ingin berdekatan dengan orang yang pemurung dan pesimistis. Kita semua mencari, menyukai, mengagumi orang-orang yang memiliki pandangan dan wawasan yang positif dan optimistis terhadap kehidupan. Mengapa ? karena itulah yang sesungguhnya kita butuhkan. Melihat semangat yang positif seperti ini pada diri orang lain menyebabkan kita semakin menyukai mereka. Barangkali Anda mengenal seseorang, atau bahkan barangkali Anda sendiri yang merasa jengkel ketika melihat orang-orang bangun tidur dengan tersenyum dan bergembira. Padahal kenyataannya, kita tertarik dengan sikap seperti itu dan terhadap orang itu. Ingat-ingatlah tentang seseorang dalam hidup Anda yang Anda tidak dapat berdekatan dengannya. Dalam berbagai kesempatan ia selalu mengeluh tentang sesuatu; selalu jengkel dengan seseorang, selalu menyalahkan sesuatu. Sebagaimana sikap percaya diri, sikap positif terhadap kehidupan dapat membantu Anda untuk mengubah agar menjadi manusia unggul yang memiliki daya tarik sehingga orang-orang menyukai Anda.

Tetapi tunggu sebentar. Bukankah kemurungan itu suka berkumpul? sesungguhnya memang demikian. Orang-orang yang pemurung suka berkumpul dengan orang-orang yang menjengkelkan seperti halnya diri mereka. Tetapi sifat ini tidak menjadikan mereka lebih menyukai orang-orang seperti itu. Orang-orang yang pemurung gemar mengaduh dan mengeluh kepada orang yang menjengkelkan lainnya, tetapi begitu suasana hatinya mulai membaik. dia akan meninggalkan orang yang menjengkelkan seperti itu. Kemudian dia akan mencari kebahagiaan dengan orang-orang seperti dirinya, tetapi ketika dia tidak lagi memiliki perasaan seperti itu, dia akan segera memutuskan hubungan tersebut (paling tidak karena tidak memiliki kesamaan). Dia hanya menikmati sikap yang sama.-End-

Demikianlah sembilan tips dari David J. Lieberman Ph.D.

Sekarang bagaimana kita tidak hanya sekedar imitasi perilaku tapi juga menginternalisasi tips-tips di atas menjadi karakter kita. Tentunya dengan tujuan untuk saling mendekatkan diri kita dengan semua orang tidak hanya sekedar untuk tujuan sesaat saja..Karena tujuan sesaat akan menjadi beban dalam diri seseorang sehingga orang tersebut akan lelah dalam berperilaku…So alamiah saja dengan perlahan-lahan menginternalisasi tips-tips psikologis tersebut.

Kemudian kita dapat membangun hubungan kemanusian dengan pelanggan-pelanggan kita tidak hanya sekedar kepentingan sesaat saja…Ayo semua mari kita berlatih… 🙂

Lieberman, D. J. (2002) Get anyone to do anything: rahasia psikologi dalam menyiasati segala situasi: menjauhkan anda dari ketidakberdayaan. Yogyakarta: Ikon Teralitera.

   

 

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?