Ini Pemicu Merosotnya Pertumbuhan Industri Farmasi

Rate this post

Pelaku industri farmasi menilai pertumbuhan pada kuartal I/2016 anjlok hingga 8% dipicu oleh berbagai masalah, terutama penundaan tender obat Jaminan Kesehatan Nasional yang terjadi pada Februari lalu.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional pada kuartal I/2016 sebesar -1,82% dari sebelumnya 7,36% pada kuartal I/2015.

Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi) Darodjatun Sanusi mengatakan tertundanya tender obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mengakibatkan produk obat senilai Rp1,5 triliun tidak dapat terjual.

“Yang kami amati adanya penundaan pengumuman LKPP jadi penyebabnya. Itu nilainya bisa sampai Rp1,5 triliun – Rp2 triliun. Pelaksanaannya tidak jadi kuartal I, mungkin di kuartal II,” ujarnya.

Padahal, lanjutnya, permintaan di pasaran relatif stabil sehingga realisasi pada penjualan terhadap kebutuhan pemerintah pada awal tahun minim.

Dia berharap pada kuartal II pengiriman barang sudah bisa terselesaikan dan suplai bagi kebutuhan pemerintah bisa berjalan normal.

“Yang kami khawatirkan adalah adanya kelangkaan akibat tertundanya tender tersebut. Mudah-mudahan nanti bisa berjalan lancar,” ujarnya.

Senada dengan Darodjatun, Ketua GP Farmasi DKI Jakarta Handoko B. Soetrisno mengharapkan seleksi pemenang tender obat JKN tidak hanya menekankan pada harga obat yang murah.

Dia juga menegaskan setiap industri yang sudah menang tender harus mampu memenuhi kebutuhan fasilitas kesehatan yang memesan produknya.

Presiden Direktur PT. Kalbe Farma Bernadette Ruth Irawati Setiady mengatakan hal utama yang perlu dibenahi oleh industri farmasi adalah masalah distribusi.

“Di internal kami baik. Adanya soal vaksin kemarin itu menjadi pelajaran yang perlu kami benahi sama-sama terutama soal distribusi. Semua harus dipantau termasuk dari kemasan dan lainnya. Dan distribusinya harusnya melalui distributor resmi saja,” pungkasnya.

Sumber berita: industri.bisnis.com
Sumber foto: betadidactiek.nl

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?