HOTEL 2016: Pasokan Menanjak Permintaan Menurun

Rate this post

JAKARTA– Sepanjang 2015 hingga 2016 mendatang industriperhotelan di Indonesia mengalami kelebihan pasokan dimana pertumbuhan industri tidak diikuti dengan pertumbuhan permintaan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani saat dihubungiBisnis, Selasa (5/1). Dia mengatakan, saat ini sesuai jumlah kamar hotel di Indonesia mencapai 270.500 unit, dan akan bertambah 58.000 pada tahun depan.

“Jumlah kamar hotel kita terbesar di Asean dan mengalamioversupply.Hal ini dapat dilihat dari wisatawan asing yang masuk sepanjang tahun lalu hanya sekitar 9 juta. Bandingkan dengan Thailand dan Malaysia yang hanya memiliki sekitar 200.000 kamar dengan rata-rata 25 juta pengunjung wisata, katanya.

Menjadi masalah utama, menurut Hariyadi yakni kriteria investor Indonesia yang latah dengan terus ikut-ikutan membangun hotel tanpa melihat keadaan yang sebenarnya.

PHRI terus mengkonsolidasi untuk meningkatkan permintaan hotel dengan beragam cara. Antara lain yang pertama, bekerjasama dengan Kementrian Pariwisata untuk meningkatkan potensi Nusantara agar menjadi destinasi favorit wisatawan asing.

Kedua, membuat paket-paket khusus dengan penerbangan agar wisatawan lebih mudah dalam melakukan perjalanan.

Sejauh ini kami sudah bekerjasama dengan maskapai Garuda dan menyiapkan 100ribu unit kamar hotel untuk periode Januari hingga Maret, ke depan kami akan menggandeng lebih banyak lagi maskapai, ujar Hariyadi.

Terakhir yakni membuka jaringan dengan Online Travel Agent (OTA) untuk menawarkan beragam unit hotel yang ada di Indonesia.

Sementara itu dalam laporan kajian pasar properti 2015 dan proyeksi 2016, PT Cushman & Wakefield Indonesia menuliskan perlambatan ekonomi juga menyebabkan permintaan untuk hotel menurun.

Selain itu, hingga kuartal pertama di tahun 2015, peraturan pemerintah yang melarang pegawai negeri untuk melaksanakan pertemuan atau seminar di hotel, juga turut memberikan dampak pada bisnis perhotelan.

Rata-rata tingkat hunian dari seluruh segmen pasar perhotelan diproyeksikan masih menurun karena tingginya pasokan yang sudah terjadi sejak tahun 2012. Tingkat hunian hingga akhir tahun 2015 pada hotel bintang 3, bintang 4, dan bintang 5 adalah masing-masing sebesar 60,8%, 64,0%, 63,7%.

Selama tahun 2015, kurang lebih 2.900 kamar dari hotel bintang 3 sampai bintang 5 telah dibangun di Jakarta. Harga kamar rata-rata (ARR) pada akhir tahun 2015 mencapai Rp 410.800, Rp 833.000 dan Rp 1.848.000 per malam, masing-masing untuk hotel bintang 3, bintang 4 dan bintang 5, tulis C&W dalam laporannya yang dikutipBisnis, Selasa .

Meskipun kondisi ekonomi kurang baik, industri perhotelan masih dianggap potensial oleh para pengembang. Hal ini dapat dilihat dari keputusan jaringan hotel untuk membangun hotel baru. Dengan estimasi sebanyak 3.300 kamar hotel yang akan terbangun, maka total pasokan hotel bintang 3 sampai bintang 5 di Jakarta akan mencapai 34.900 kamar hotel pada akhir tahun 2016.

Adanya permintaan aktivitasMeeting, Incentive, ConventiondanExhibition/Event(MICE)pada skala kecil dan menengah mendorong para operator untuk mempertimbangkan pengembangan hotel bintang 3 dan bintang 4. Pada tahun 2016, hotel bintang 4 diperkirakan akan mendominasi pasar sebesar 38% dari total pasokan.

Tingkat hunian untuk hotel bintang 3, bintang 4 dan bintang 5 pada akhir tahun 2016 masing-masing diprediksikan akan mencapai 60,2%, 60,3% dan 63,3%. Harga kamar diperkirakan akan tetap tumbuh sebesar 8-10%, walaupun akan ada banyak pasokan yang masuk di tahun 2016.

sumber: industri.bisnis.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?