Cara 4 Rekayasa Ulang Bisnis Proses : Simplifikasi Proses

Rate this post

Banyak cara bisa dilakukan untuk menyederhanakan proses, namun (kebanyakan) orang suka kerumitan. Mengapa, karena ini terkait dengan kewenangan, otoritas atau hirarki yang seharusnya menurut mereka harus dilalui. Pada tulisan terdahulu, sudah disebutkan bahwaeliminasi birokrasi adalah salah satu bagian untuk merekayasa ulang bisnis proses. Pada umumnya, karyawan dengan posisi tertentu tidak suka dilewati ‘kewenangannya’, dimana seolah-olah segala keputusan harus melewati dia. Inilah pola pikir yang harus diubah.

Untuk menyederhanakan suatu proses bukan hal sulit, selama memang kita memiliki pola pikir memudahkan. Dalam hal penyederhanaan proses, penulis suka menggunakan analogi peristiwa keseharian. Mari ambil contoh sederhana yaitu pembuatan sambal dari cabai.

Proses pembuatan sambal, biasanya melewati proses :

  1. Ambil cabe utuh
  2. Tambahkan garam, bawang putih, bawang merah dan bumbu lainnya
  3. Lakukan proses penumbukan dan menggiling di cobek.

Proses tradisional diatas, memakan waktu 15 menit. Dapatkan kita percepat prosesnya?. Mari kita lihat satu persatu. Proses tersebut bisa jadi lebih cepat, jika kita sederhanakan prosesnya yaitu dengan menggunakan teknologi mixe/blender, maka prosesnya menjadi.

  1. Ambil cabe utuh
  2. Tambahkan garam, bawang putih, bawang merah dan bumbu lainnya
  3. Lakukan proses penggilingan dengan mixer / blender

Dengan adanya mixer, maka proses hanya berjalan 3 menit saja. Penghematan waktu yang luar biasa. Namun ada dampak yang dirasakan, yaitu dimana penggilingan dengan mixer menyebabkan ‘aroma’ dan ‘rasa’ cabai berkurang. Karena itu, penulis pernah melihat di beberapa restoran besar, dimana proses penumbukan cabai masih menggunakan cobek karena memang untuk mempertahankan rasa dan aroma yang khas serta spesifik. Di restoran tersebut, berkarung-karung cabai dikumpulkan dan ditumbuk secara tradisional oleh karyawan restaurant.

Dari proses tersebut, sebenarnya bisa kita percepat dengan menambah satu proses lagi, dimana proses tersebut akan memberikan input kepada proses berikutnya lebih efisien. Jangan berpikiran bahwa penambahan proses akan memperlama proses keseluruhan, jika tambahan tesebut memudahkan proses berikutnya.

Untuk contoh tersebut, kita tambahkan aktifitas proses memotong-motong cabai lebih kecil. Proses tersebut akan memudahkan penggilingan dengan cobek, sehingga waktu penggilingan menjadi lebih cepat. Maka proses penggilingan cabai sebagai berikut :

  1. Ambil cabai utuh
  2. Potong kecil-kecil dengan pisau (tambahan waktu 2 menit)
  3. Tambahkan garam, bawang putih, bawang merah dan bumbu lainnya
  4. Lakukan proses penumbukan dan menggiling di cobek.

Ternyata proses penumbukan lebih cepat, hanya memakan waktu 7 menit, sehingga total waktu hanya 9 menit. Penghematan waktu sekitar 50%, dengan kualitas rasa dan aroma tetap dan sepadan. Cabai yang sudah dipotong kecil-kecil, memudahkan proses penggilingan dengan cobek, dan mempercepat waktu separuhnya. Meskipun ada tambahan waktu pemotongan 2 menit, tapi terkompensasi oleh kecepatan proses berikutnya.

Pelatihan Terkait:

Business process management

Inilah yang seharusnya menjadi pola pikir bagi manajemen perusahaan. Seharusnya melihat proses secara keseluruhan, utuh dan tidak secara parsial. Apakah proses diatas masih bisa disederhanakan, tentu saja. Alih dayakan saja pengadaan sambal !, selama masih menguntungkan maka tidak perlu ada tambahan waktu 15 menit. Sederhana bukan?

 

 

Sumber: ilmu.wordpress.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?