Bukti ekonomi Indonesia tumbuh tinggi tapi tidak berkualitas

Rate this post

 Indonesia masuk jajaran 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia. Saat ini, Indonesia disebut-sebut sebagai negara ekonomi tangguh yang mampu tumbuh konsisten di atas 5 persen. Padahal negara lain seperti China dan India mengalami perlambatan pertumbuhan.

Pengamat Ekonomi Anton Hermanto Gunawan menyebut, meski ekonomi Indonesia tumbuh tinggi, tapi belum berkualitas. Pertumbuhan ekonomi belum berdampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja.

“Saya sendiri melihat situasi Indonesia bukan semata-mata pertumbuhan tinggi. Kualitas itu yang harus diotak-atik. Mungkin akan dampak berbeda seperti komposisi berbeda dengan penyerapan tenaga kerja,” ucap Anton dalam acara pelatihan wartawan Bank Indonesia di Bandung akhir pekan ini.

Menurut Anton, tingginya pertumbuhan ekonomi saat ini karena mengandalkan capital intensive sector atau sektor padat modal. Hal ini tidak terlalu baik untuk penyerapan tenaga kerja.

“Keliatan selama ini capital tidak terlalu pas. Sektor tenaga kerja tidak terlalu produktif. Seharusnya ada capital efek seperti penyebaran inovasi inovasi teknologi,” tegas Anton yang juga merupakan komisaris Bank Mandiri ini.

Untuk mengejar pertumbuhan ekonomi berkualitas, Anton menyarankan pemerintah meningkatkan kualitas SDM. Produktivitas tenaga kerja harus diperkuat.

“Keseluruhan kualitas SDM kita perlu ditingkatkan, produktivitas perlu agar tumbuh tinggi dan berkualitas. Idealnya tenaga kerja yang punya kualitas baik, itu kuncinya,” tutupnya.

 

INDUSTRI MANUFAKTUR PERLU FOKUS PRODUKTIVITAS

Kinerja sebuah industri manufaktur ditentukan dengan produktivitas dan kualitas hasil kerjanya. Menuju keberhasilan tersebut, industri manufaktur nasional dihadapkan dengan berbagai tantangan dan hambatan.

Danny Setiawan, Country Manager Rockwell Automation, mengatakan industri manufaktur Indonesia dihadapkan dengan tantangan dan hambatan yang kompleks. Permasalahan peningkatan produksi, merawat kualitas sumber daya manusia hingga hubungan dengan pemangku kebijakan.

“Manufaktur Indonesia berkembang cepat, akan tetapi pertumbuhan industri internasional tidak kalah cepat. Mereka selalu fokus mengenai produktivitas, efisiensi dan meningkatkan keuntungan,” tuturnya, Jumat (24/5/2014).

Menurutnya industri nasional harus meningkatkan kinerjanya guna mendapatkan hasil yang sempurna dan mampu bersaing dengan banyak kompetitor. Setiap pengusaha berupaya meningkatkan produktivitasnya tetapi banyak dari kalangan pebisnis melupakan visibilatas data, sistem integrasi dalam pabrik hingga praktek pemeliharaan mesin yang reaktif.

“Produksi sudah meningkat, tetapi jika perawatan, pengelolaan dan efisiensi tidak dipikirkan. Keuntungan tidak banyak diraih,” katanya.

 

 

Sumber:

merdeka.com

tubasmedia.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?