Bergantung Pada Bahan Baku Impor, Industri Jatim Kewalahan

Rate this post

SURABAYA – Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur mengakui industri lokal di Jawa Timur memiliki ketergantungan yang besar terhadap bahan baku impor, khususnya industri logam dan plastik.

“Industri yang 50% bahan bakunya tergantung pada impor, pasti terpengaruh pelemahan rupiah, apalagi industri logam,” kata WakilKetua Umum Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur, Dedy Suhajadi, Rabu (26/8).

Padahal, biasanya mereka sudah melakukan kontrak pembelian dengan luar negeri. Dengan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar mencapai Rp14.000, industri tersebut harus mengeluarkan dana yang lebih besar untuk biaya produksi.

Dia menjelaskan selain industri logam, industri plastik memiliki konten impor bahan baku yang cukup tinggi. Hanya saja, ketergantungan industri plastik terhadap impor jauh lebih kecil dibanding industri logam.

Data Badan Pusat Statistik menyebutkan dari Januari hingga Juni 2015, tercatat impor besi dan baja misalnya, mencapai US$ 685,920 juta. Realisasi tersebut turun sebesar 20% dibanding periode yang sama pada 2014 yang mencapai US$ 857,813 juta.

Sementara impor plastik dan barang dari plastik juga sudah mengalami penurunan sebesar 13%, dari US$ 623,073 juta di semester I/2014 menjadi US$ 541,592 juta di semester I/2015.

Sumber: industri.bisnis.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?