balance scorecard perusahaan

Inilah Manfaat Perspektif Balance Scorecard Bagi Perusahaan

Rate this post

Secara umum, Balance Scorecard‘ merupakan cara mengukur hasil kerja yang digunakan sebuah perusahaan. Namun, masih banyak yang masih salah persepsi dan belum dapat memahami arti dan penggunaannya. Pada dasarnya, Balance Scorecard (BSC) merupakan kartu berimbang yang digunakan sebagai media untuk mengukur aktivitas operasional yang dilakukan sebuah perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut menjadi lebih tahu sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai. Hal tersebut membantu perusahaan untuk memberikan pandangan menyeluruh mengenai kinerja dari perusahaan. Maka BSC mempunyai empat jenis perspektif untuk mengetahui ukuran kinerja perusahaan.

Hal pertama adalah Financial Perspective (Perspektif Keuangan). Financial perspective atau perspektif keuangan erat kaitannya dengan pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan baik agar keuangannya terus stabil. Misalnya, biaya operasional, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk keuntungan dari aktivitas penjualan. Termasuk juga pemasukan maupun pengeluaran, keduanya harus dicatat secara runtut dan jelas. Agar pihak keuangan dapat mengamati laju pertumbuhan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.

Saat ini ada tiga tolak ukur dalam perspektif keuangan, yaitu: Pertumbuhan dari pertambahan yang didapatkan selama proses bisnis berlangsung, penurunan aset ke arah yang optimal, dan memaksimalkan strategi investasi. Lalu, hal terakhir adalah penurunan biaya dan peningkatan produktivitas kerja. Ketiga tolak ukur di atas dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menjalankan bisnis. Dengan begitu, pemilik perusahaan mengetahui di tahap mana perusahaan tersebut berada.

Perspektif kedua adalah Customer Perspective (Perspektif Pelanggan) dimana perspektif tersebut berkaitan erat dengan cara perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus diperlakukan secara layak. Maka, mereka merasa puas atas pelayanan yang diberikan. Adanya pelayanan yang bagus tentu akan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Sebaliknya, apabila pelayanannya buruk, konsumen pasti mencari perusahaan lain yang memiliki sistem yang lebih bagus.

Tolak ukur yang ditetapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan, antara lain; Seberapa besar omzet penjualan, tingkat keuntungan yang didapatkan perusahaan, berapa banyak pelanggan yang didapatkan, persentase loyalitas pelanggan terhadap produk, tingkat kepuasan pelanggan, tingkat profitabilitas pelanggan, serta kebutuhan pelanggan.

Perspektif ketiga adalah Internal Process Perspective (Perspektif Proses Bisnis Internal). Dalam hal ini perusahaan menilai seberapa besar ukuran dan sinergi dari setiap unit kerja. Untuk mengukur poin ini, pemimpin perusahaan harus rutin mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Kemampuan dan keahlian yang dimiliki setiap karyawan akan menghasilkan proses bisnis internal yang bagus. Selain bertambahnya jumlah konsumen, omzet dan keuntunganyang didapat perusahaan juga akan bertambah.

Perlu diketahui, ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam perspektif proses bisnis internal, antara lain; Proses inovasi berkaitan dengan ide-ide terhadap produksi barang, proses operasi berkaitan dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bagian internal, dan proses pasca penjualan berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat untuk meningkatkan omzet penjualan.

Perspektif terakhir adalah Learning and Growth Perspective (Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan). Konteks ini terkait karyawan yang menjadi elemen penting yang harus dijaga perusahaan. Karena, tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan perusahaan akan menghadapi banyak kendala. Karyawan juga berfungsi sebagai pendukung dalam perspektif keuangan dan pelanggan. Karena itu, apa yang direncanakan perusahaan dapat mencapai target yang maksimal.

Selain keberadaan karyawan, perusahaan juga perlu memerhatikan sistem dan prosedur kerja yang seperti apa yang perlu diterapkan dalam internal perusahaan. Ada baiknya jika semua elemen terkontrol dan terkoordinasi dengan baik sehingga timbul keselarasan selama bisnis berlangsung. Sehingga ada tiga hal yang dijadikan tolok ukur dalam perspektif ini, antara lain; Kapabilitas atau kemampuan karyawan, kemampuan mengelola sistem informasi, dan motivasi, dorongan, dan garis tanggung jawab.

Oleh sebab itu, keberadaan BSC sangat penting bagi perusahaan. Adanya BSC telah terbukti membuat perusahaan mampu menciptakan persaingan yang kompetitif. Perusahaan juga tidak takut lagi jika berhadapan dengan kompetitor yang lebih besar. Dengan BSC, perusahaan jadi lebih tahu letak kelemahannya. Dengan begitu, proses pencarian solusi juga lebih cepat dan akurat.(*)

Sumber : www.cermati.com/artikel/4-perspektif-balance-scorecard-yang-bermanfaat-untuk-perusahaan

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?