Baja China Makin Banjiri Dunia

Rate this post

JAKARTA—South East Asia Iron & Steel Institute, asosiasi besi dan baja Asean, menyatakan penghapusan fasilitas tax rebate oleh pemerintah China untuk beberapa produk baja lapis boron tidak efektif membendung ekspor.

Tan Ah Yong, Sekretaris Jenderal South East Asia Iron & Steel Institute (SEAISI), mengatakan penghapusan tax rebate sejak 1 Januari 2015 untuk hot rolled plate, baja lembaran, hot rolled narrow, wire rod dan baja batangan disiasati produsen China dengan memproduksi barang baru.

“Produsen baja China dilaporkan menambah elemen paduan lain seperti kromium agar produk yang dihasilkan terus mendapatkan keuntungan dari fasilitas tax rebate,” ujarnya dalam laporan resmi SEAISI yang dikutip Bisnis, Rabu (20/1/2016).

Akibatnya, produk baja China pada periode Januari-November 2015 membanjiri pasar global dan Asean menjadi pasar terbesar. Pada periode ini, ekspor baja China mencapai 101,74 juta ton naik 21,7% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Adapun pada sembilan bulan pertama 2015 ekspor baja China ke ASEAN telah setara dengan total ekspor baja sepanjang 2014, yakni mencapai 23,6 juta ton. Angka ini menjadi lonjakan ekspor yang sangat besar dengan pertumbuhan 48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Akibat lonjakan ekspor baja China ini, lanjutnya, banyak perusahaan baja di Asean memangkas produksi. Hal ini terlihat dari total produksi hot rolled Asean yang turun 6,3% pada semester I/2015 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Padahal, lanjutnya, pada Februari 2015 Asean Iron and Steel Council (AISC) atau Dewan Besi dan Baja Asean telah melakukan pertemuan dengan Asean-China FTA Joint Committee (ACFTA JC) membahas potensi pengalihan produk serta meminta China secara sukarela mengurangi produksi baja.

Kendati demikian, di pihak lain China Iron and Steel Association (CISA) melaporkan volume ekspor baja China yang menyentuh rekor tertinggi ini berdampak pada kerugian besar yang dialami produsen negeri panda.

Lembaga ini melaporkan produsen baja berukuran sedang dan besar China membukukan kerugian total US$ 4,4 miliar dalam sembilan bulan pertama 2015. CISA juga melaporkan banyak produsen baja China menjual produk di pasar domestik dan ekspor dengan harga di bawah biaya produksi guna mempertahankan arus kas dan pangsa pasar.

sumber: industri.bisnis.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?