Assesment Manajemen Risiko berbasis ISO 31000:2009

Rate this post

Assesment Manajemen Risiko berbasis ISO 31000:2009

Manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009 yang menjadi trending topic di beberapa perusahaan saat ini dan ISO 31000 dianggap bisa mewakili standar manajemen risiko pada beberapa perusahaan di Indonesia. Sebelum membahas mengenai assesment manajemen risiko, ada beberapa hal yang perlu dibedah dari ISO 31000:2009.

Pertama, harus dipahami terlebih dahulu mengenai definisi risiko dan manajemen risiko menurut ISO 31000:2009.

– Definisi risiko adalah dampak dari ketidakpastian terhadap pencapaian obyektif. Dampak menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa yang diharapkan, bisa bersifat positif dan/atau negatif.
– Definisi manajemen risiko adalah aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi dalam menangani risiko

Definisi memberikan kita pemahaman awal bagaimana ISO 31000 memberikan arti mengenai keluasan dan kedalaman sebuah risiko yang menjadi obyek sebuah assesment.

Kedua, pemahaman mengenai pendekatan yang disajikan dalam ISO 31000 terhadap pengelolaan risiko di dalam sebuah organisasi melalui gambaran relasi antara prinsip, kerangka kerja, dan proses pengelolaan risiko

Prinsip pengelolaan risiko

ISO 31000:2009 mensyaratkan bahwa penerapan manajemen risiko yang efektif harus patuh pada 11 prinsip.

– Pengelolaan risiko menciptakan dan melindungi nilai yang dinyatakan dalam obyektif organisasi
– Pengelolaan risiko merupakan bagian yang terintegrasi dengan keseluruhan proses dalam organisasi dan menjadi bagian dari tanggung jawab manajemen
– Pengelolaan risiko merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan melalui peranannya dalam memberikan opsi kepada pengambil keputusan
– Pengelolaan risiko secara eksplisit seharusnya memperhitungkan ketidakpastian dan secara sadar harus berusaha mengurangi ketidakpastian dalam setiap aktivitasnya dalam memastikan pencapaian obyektif organisasi
– Pengelolaan risiko seharusnya dibangun melalui pendekatan yang sistematis, terstruktur, dan tepat waktu agar dapat berkontribusi secara efisien dan secara konsisten menghasilkan keluaran yang dapat diperbandingkan dan diandalkan
– Pengelolaan risiko membutuhkan ketersediaan informasi yang memadai seperti data historis, pengalaman perusahaan, umpan balik dari pemangku kepentingan, observasi, dan penilaian ahli sehingga para pengambil keputusan dapat meyakini bahwa keputusannya telah memperhitungan semua informasi yang tersedia pada waktu keputusan tersebut dibuat
– Pengelolaan risiko membutuhkan kustomisasi sesuai dengan konteks -baik internal maupun eksternal- dan profil risiko inheren organisasi tersebut
– Pengelolaan risiko seharusnya memperhitungkan faktor manusia dan budaya yang merupakan bentuk kapabilitas dari suatu organisasi dalam mencapai obyektifnya
– Pengelolaan risiko seharusnya transparan dan inklusif melibatkan semua pemangku kepentingan dalam menentukan kriteria risiko
– Pengelolaan risiko seharusnya dinamis, berulang, dan respons terhadap perubahan kejadian baik internal maupun eksternal
– Pengelolaan risiko seharusnya dapat memfasilitasi pengembangan berkelanjutan dari sebuah organisasi diukur dari tingkat maturitasnya.

selanjutnya akan di bahas pada artikel Assesment Manajemen Risiko berbasis ISO 31000:2009 Bagian 2

Sumber : dianechristina.wordpress.com

Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?