Kualitas Bahan Bakar di Atas SNI dan Standar Amerika

Rate this post
TUMBUHAN ISTIMEWA: Kemiri sunan bakal berperan penting dalam ketahanan energi masa depan.
Lahan eks tambang yang banyak terdapat di Kaltim ternyata cocok buat kemiri sunan. Tumbuhan beracun ini menyimpan kelebihan hebat yang bisa jadi sumber energi baru.
KEBERADAAN Kaltim yang memiliki banyak izin tambang batu bara dilirik Kementerian Pertanian (Kementan). Daerah dengan banyak lahan eks tambang, potensial untuk menumbuhkembangkan konservasi dan bioenergi. Hebatnya, bioenergi ini dihasilkan dari biji kemiri yang selama ini dijadikan rempah-rempah.
Kepala Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Dr Haryono, menyadari keberadaan Kaltim yang memiliki banyak lahan eks tambang. Dia mengusulkan provinsi ini mengembangkan pertanian kemiri sunan. “Tumbuhan ini berbeda dengan kemiri yang lain. Dia beracun,” tutur Haryono.
Karena beracun, lanjut dia, tak ada manusia ataupun hewan dapat memakan kemiri ini. Meski demikian, di balik racun yang melekat, kemiri ini punya keunggulan ekstra yang sangat dibutuhkan.  Kemiri sunan bisa hidup di atas 100 tahun. Dan, dapat pula hidup di lahan gersang. “Ini sangat tepat di Kaltim,” sebut dia.
Satu hektare lahan yang ditanami kemiri sunan, dapat menghasilkan 100 ton kemiri. Setahun setelah penanaman, kemiri sunan mulai berbuah. Pada tahun ketiga hingga empat, satu hektare lahan dapat menghasilkan 15 sampai 16 ton kemiri. Hitung-hitungan Haryono, dalam 1 hektare terdapat 100 pohon yang setelah kemiri sunan diolah bisa menghasilkan 8 ton minyak.
Adapun konversi kemiri sunan jadi bahan bakar nabati (BBN) dilakukan lewat Reaktor Biodiesel Multifungsi. Teknologi ini mampu memproses hasil crude oil (minyak murni) menjadi biodiesel dengan kualitas hasil di atas standar nasional. Mesin canggih tersebut dapat menghasilkan hingga 400 liter biodiesel per enam jam. Dengan demikian, dalam satu hari kapasitas produksi diperkirakan mencapai 1.600 liter.
Kajian Balitbangtan ini pun sudah melewati uji standar nasional Indonesia (SNI) maupun standar yang berlaku di Amerika Serikat. Dan, tiap hasil uji menyatakan bioenergi dari kemiri sunan sempurna.
Kemiri sunan benar-benar istimewa. Keberadaannya seakan memang diciptakan untuk jadi sumber energi baru. Keistimewaan lain yang ditawarkan tumbuhan ini adalah kemiri yang tak perlu dipetik. Kemiri sunan bakal jatuh dari ranting dengan sendirinya ketika waktunya tiba. Dan, kemiri yang jatuh tak bakal rusak meski dibiarkan tergeletak hingga tiga bulan. “Bukan main!” ungkap Haryono, takjub.
Dia menyebut, Direktur Utama PLN Nur Pamudji yang mengetahui temuan Balitbangtan tersebut langsung bersorak. Kemiri sunan yang ternyata menyimpan energi, bisa menekan cost PLN yang selama ini tinggi.
Inovasi ini bakal mengantar Indonesia tak hanya kekurangan pangan, tapi juga energi dari sektor pertanian. Kementan disebut telah memiliki model dalam pengembangan bioenergi dari kemiri sunan yang tak bersinggungan dengan panganan pula.
Kemiri sunan sebagai bioenergi telah dikembangkan hingga terbangun pom bensin khusus yang melayani pengisian bahan bakar untuk kendaraan. Pom bensin ini diberi nama Stasiun Penelitian dan Pengembangan BBN. Sebagian kendaraan Kementan telah dimodifikasi dan kompatibel dengan BBN kemiri sunan. “Tinggal investor mau atau tidak. Miniatur sudah ada,” sebutnya.
Bioenergi di Kaltim memiliki potensi besar. Lahan tambang yang ditanami kemiri sunan, bakal berkontribusi besar dalam pengembangan energi nonfosil. Ini merupakan terobosan dalam membangun ketahanan energi nasional. Kaltim bisa jadi motor dalam upaya ini.
Namun demikian, realitasnya Kaltim saat ini masih bikin ironis. Upaya pengembangan bioenergi provinsi ini masih sangat kecil. Baru 0,07 persen. “Target kami adalah 3 persen. Tapi itu pun masih tanda tanya besar. Bauran energi jadi salah satu sasaran makro-pembangunan ke depan,” tutur dia.
Spread the love
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Oh no...This form doesn't exist. Head back to the manage forms page and select a different form.
Need Help?