Konsekuensi dari ketidakamanan makanan dapat menghancurkan konsumen dan pembisnis dibelahan dunia. Dengan banyak produk ekspor maupun impor saat ini, ISO 22000 lebih penting dari keamanan rantai pasok pangan yang mengglobal. Saat ini standar sedang direvisi secara substansial untuk meyakinkan tetap relevant dengan kebutuhan yang modern.
Setelah satu dekade pelayanan yang baik, ISO 22000, Standar Internasional untuk sistem manajemen pangan, mengalami modifikasi lengkap agar lebih up to date dengan persyaratan keamanan pangan saat ini. Kelompok kerja internasional (ISO / TC 34 / SC 17 / WG 8) yang bertanggung jawab atas revisi, sekretariat yang dipegang oleh Denmark Standar Foundation (DS), anggota ISO untuk Denmark, mengadakan pertemuan keempat di Buenos Aires, Argentina, pada 4 April 2016 lalu.
Saat ini standar berada di Committee Draft (CD) dan para ahli bekerja keras untuk menyaring melalui lebih dari 1 000 ulasan yang dikumpulkan oleh DS pada saat merancang standar. Agenda pada pertemuan Buenos Aires dengan menyampaikan ulasan dan menggabungkannya ke dalam dokumen. Secara bersamaan, WG 8 harus memperjelas point utama dari konsep-konsep. Termasuk :
- Menerapkan ISO’s new High-Level Structure (HLS) ke ISO 22000, sekarang wajib ketika menyusun atau management system standards (MSS). Struktur baru menetapkan kerangka kerja yang membuatnya lebih mudah bagi perusahaan untuk mengintegrasikan lebih dari satu MSS pada waktu tertentu.
- Memberikan pemahaman baru mengenai ISO 22000 tentang pendekatan berbasis risiko. “Risiko” Konsep yang digunakan dalam berbagai cara dan penting bagi bisnis makanan untuk membedakan antara penilaian bahaya di tingkat operasional, melalui Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP), dan risiko bisnis di mana peluang juga merupakan bagian dari konsep .
- Memberikan pemahamanlebih lanjut tentang bagaimana kerja siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) dengan memasukan dua siklus PDCA yang terpisah dalam standar. Pertama akan berlaku untuk sistem manajemen sedangkan yang kedua, di dalamnya, membahas pengoperasian yang dijelaskan dalam Klausul 8, sekaligus menutup prinsip-prinsip HACCP yang ditetapkan oleh Codex Alimentarius Commission.
- Memberikan gambaran yang jelas tentang perbedaan antara Critical Control Points (CCPs), Operational Prerequisite Programmes (OPRPs) and Prerequisite Programmes (PRPs).
From farm to fork
Mencegah, mengurangi atau menghilangkan bahaya keamanan pangan sangat penting untuk menjaga lingkungan yang higienis di seluruh rantai pangan. Standar yang direvisi akan diakui dengan menggabungkan elemen yang menjadi kunci utama untuk memastikan keamanan pangan di setiap rantai makanan, sampai ke titik konsumsi. Ini adalah:
- komunikasi interaktif sepanjang rantai makanan
- Sebuah pendekatan sistematis untuk manajemen
- Program prasyarat
- prinsip HACCP
Pengenalan bahaya keamanan pangan dapat terjadi pada setiap tahap dalam rantai pasokan makanan, sehingga sangat penting untuk memiliki kontrol yang memadai pada setiap langkah. Komunikasi yang baik sangat penting untuk memastikan bahwa bahaya makanan diidentifikasi dan dikelola di tingkat operasional yang tepat. oleh karena itu keamanan pangan hanya dapat dipastikan melalui usaha gabungan dari semua pihak sepanjang rantai makanan, dari produsen bahan baku dan produsen primer melalui produsen makanan, transportasi dan penyimpanan operator dan subkontraktor, hingga ke pengecer.
A second round
Para ahli di Buenos Aires memutuskan bahwa CD kedua perlu memiliki dokumen kerja yang lebih matang. Ada kepentingan besar yang dipertaruhkan antara pemain dalam rantai pangan global, yang berarti bahwa tingkat konsensus belum dicapai. Tugas WG 8 adalah untuk memperjelas dan berkomunikasi konsep fundamental sederhana dan paling ringkas untuk menghasilkan standar yang dapat dipahami dan mudah diimplementasikan dalam bisnis, besar atau kecil, atas dan ke bawah rantai makanan. Pertemuan ini karena berlangsung pada tanggal 14-16 Juni 2016 di Kopenhagen, Denmark.
www.iso.org
